Partai NasDem kembali memberi pembelaan kepada bakal calon presidennya Anies Baswedan yang selama ini selalu dikait-kaitkan dengan politik identitas. NasDem dengan tegas membantah isu tersebut
Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan tudingan yang menyebut Anies Baswedan sebagai pelaku politik identitas jelas salah alamat, Anies kata dia adalah tokoh yang pluralis,mustahil dia memainkan politik kotor demi mendapatkan kekuasaan.
"Itu sebetulnya cap yang salah alamat," ujar Gus Choi dalam program Catatan Demokrasi di kanal YouTube tvOneNews dilansir Populis.id Rabu (22/12/2022).
Adapun politik identitas yang dikait-kaitkan dengan Anies Baswedan itu setelah dirinya maju pada Pilkada DKI Jakarta 2027 silam. Dalam pilkada yang dikenal sebagai pesta demokrasi paling brutal sepanjang sejarah itu, Anies keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut Gus Choi, politik identitas yang memecah belah masyarakat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 itu bukan diaminkan Anies Baswedan, praktik politik tak sehat itu muncul karena Ahok yang memelintir ayat Al-Maidah 51.
"Sebetulnya sebelum ada Pilkada DKI, hal-hal seperti itu kan tidak ada. Ketika Pilkada DKI kasus Ahok, itulah kemudian muncul. Sebetulnya kalau kita teliti ke belakang, sebetulnya munculnya karena statement Ahok. Sebelumnya kan tidak ada," jelasnya.
Meski demikian, Gus Choi tidak menampik ada beberapa pendukung Anies yang memang membawa identitas tertentu. Ia pun memastikan bukan Anies yang membawa narasi tersebut.
"Kalau kita teliti statement Anies mulai dari Calon Gubernur sampai hari ini, narasi keagamaan narasi keislaman formalis misalnya dalil itu kan asal-muasalnya karena Ahok," ujar Gus Choi.
"Ahok itu sudah fakta bahwa dia salah. Ada majelis ulama fatwa, kemudian ada hakim memutuskan dia salah. Ada yang mengangkat pernyataan Ahok, ada yang melintir, itu juga salah. Jadi faktanya ini salah," imbuhnya.
Karenanya, Gus Choi meminta agar narasi tersebut dihentikan. Terlebih, karena cap politik identitas terus dialamatkan kepada Anies.
"Ini menurut saya adalah zalim. Nggak tahu (siapa yang mengecapkan), itu sesat dan menyesatkan, ini harus diakhiri," urai Gus Choi.
"Semua harus sadar bahwa ini sebetulnya kalau diteliti memang itu bukan Anies. Memang ada sekelompok masyarakat pendukungnya, mungkin iya, tapi itu kan mereka tidak diproses secara hukum jadi tidak ketahuan salahnya di mana," lanjutnya.