Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie kembali membantah label Bapak Politik Identitas yang disematkan kepada Anies Baswedan.
Pria yang akrab disapa Gus Choi ini menjelaskan bahwa Anies tidak pernah memainkan politik identitas pada pemilihan gubernur (Pilgub) 2017 silam.
Menurutnya, justru lawan politik Anies saat itu, yakni Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang pertama kali memainkan politik identitas.
Baca Juga: Kerap Dituduh Bapak Politik Identitas, Ternyata Pemilih Anies Banyak dari Kalangan Non-Islam
Lebih lanjut dia menjelaskan, kalaupun ada pendukung Anies yang membawa-bawa simbol agama saat kampanye Pilgub lantaran bentuk reaksi terhadap pernyataan Ahok yang mengutip ayat Al-Quran.
"Jangan lupa ini bukan aksi atau sebab, ini adalah reaksi, sebuah hukum kausalitas. Ada penyebab, Ahok mengutip Al-Quran yang membuat Umat Islam marah," ujar Gus Choi dalam acara Indonesia Lawyers Club tayang pada Kamis (22/12/2022).
Gus Choi meluruskan bahwa cap Bapak Politik Identitas kepada Anies Baswedan merupakan hal yang sesat dan menyesatkan.
Cap Bapak Politik Identitas itu hal yang sesat kemudian terus menerus didengungkan hingga dianggap sebagai sebuah kebenaran.
Lantas, dia mempertanyakan definisi politik identitas yang sesungguhnya. Menurutnya, makna politik identitas mesti didiskusikan bersama agar tidak segala sesuatu dicap sebagai politik identitas.
Baca Juga: PKS: Jokowi Gak akan Dituduh Intervensi, Kalau Tak Ikut Campuri Urusan Pilpres 2024
Pasalnya, kata Gus Choi, setiap orang memiliki identitasnya masing-masing.
"Yang harus kita pahami adalah identitas yang masuk ranah politik identitas yang menghancurkan. Padahal, identitas yang ada harus kita pahami, saling kenali, dan saling berbaur di antara identitas yang ada untuk kejayaan bangsa," tegasnya.
