Ealah.. Putar Lagu ‘Bright Eyes’ Tentang Kelinci yang Terzalimi di Depan Hakim, Roy Suryo Malah Diketawain Netizen: Sidang Opo Iki?

Ealah.. Putar Lagu ‘Bright Eyes’ Tentang Kelinci yang Terzalimi di Depan Hakim, Roy Suryo Malah Diketawain Netizen: Sidang Opo Iki? Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Ahli Telematika, Roy Suryo, kembali menarik perhatian netizen melalui aksinya yang memutar sebuah lagu dalam sidang kasus dugaan penistaan agama, saat dirinya membacakan pledoi alias nota pembelaan.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Kamis (22/12/2022) tersebut, Roy Suryo memutar lagu berjudul ‘Bright Eyes’ karya Mike Batt yang mulanya dinyanyikan oleh Art Garfunkel pada 1972.

Baca Juga: Pernyataan Luhut Soal OTT KPK Mendapat Sorotan dari Publik, Jubir Beri Klarifikasi Begini

Namun, dalam sidang itu ia memutar lagu Bright Eyes versi peserta Britains’s Got Talent yang bernama Cormac Thompson. Roy Suryo memutarnya sebanyak dua kali di hadapan Majelis Hakim.

“Pleidoi ini akan saya buka dengan potongan sebuah lagu berjudul Bright Eyes karya Mike Batt yang awalnya dinyanyikan oleh Art Garfunkel di tahun 1972,” ucapnya di PN Jakbar, kemarin.

Ia melanjutkan, “Lagu ini dulu sangat terkenal karena diputar dalam adegan saat penembakan kelinci bernama Hazel di film animasi BBC berjudul 'Watership Down 1973', yang sudah diputar ulang dengan teknologi animasi modern tahun 2018 kemarin di Netflix.”

Roy Suryo kemudian mengatakan kalau film itu menceritakan tentang sekelompok kelinci dengan pemimpin bernama Hazel yang mengalami penzaliman. Ia bahkan mengungkap soal Hazel yang tertembak, tapi bisa selamat.

“Akhirnya, mereka semua hidup di lahan yang baru meskipun dengan perjuangan berat menghadapi tindakan zalim tersebut sebelumnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Pak Jokowi, Sudah Pak... Jangan Campuri Urusan Pilpres 2024! Tak Perlu Seolah Playing Victim

Alasan pemutaran lagu itu sendiri adalah karena Roy Suryo merasa apa yang dilakukannya di media sosial Twitter mirip dengan film tersebut, yaitu banyak orang tidak mengetahui makna cuitannya, tapi justru mempermasalahkannya.

Ia menyampaikan, “Filosofi dari novel dan lagu ini dengan menggunakan gaya penulisan dan penyutradaraan satire, sangat dalam dan mirip dengan kata-kata dari Tweet saya yang dipermasalahkan oleh orang yang tidak mengerti dan justru memandang dengan sempit.”

“Itulah masalah, jika terjadi perubahan budaya, dimana ketidaktahuan terjadi, padahal sebenarnya lebih maju dan bermartabat,” tegasnya menandaskan.

Oleh karena itu, ia berharap lagu itu bisa menjadi referensi Majelis Hakim dalam memberikan keputusan terhadap perkaranya, bahkan ia meminta dibebaskan dari hukuman serta mengembalikan harkat, martabat, dan kehormatannya.

Roy Suryo menyatakan, “Demikian, semoga bisa menambah referensi bagi Yang Mulia Majelis Hakim untuk melihat kasus yang saya alami sebagaimana judul lagu ini Bright Eyes.”

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini