Sudah Nggak Tahan Sama Omongan Opung Luhut Soal Larangan OTT, Eks Penyidik KPK Akhirnya Ngomong Juga, Nyelekit!

Sudah Nggak Tahan Sama Omongan Opung Luhut Soal Larangan OTT,  Eks Penyidik KPK Akhirnya Ngomong Juga, Nyelekit! Kredit Foto: Taufik Idharudin

Ketua IM57 Institute Praswad Nugraha mengatakan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) banyak mengungkap kasus mega korupsi yang rumit. 

Oleh sebab itu, dirinya tidak setuju dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menilai operasi senyap tersebut tidak baik. 

Baca Juga: Alamak! Mas Anies Dapat Nama Baptis Yohanes Baswedan dari Pemuka Kristen, Sudah Login Nih?

“Banyak kasus korupsi yang merugikan negara puluhan triliun terungkap dari perkara OTT yang relatif kecil nilai suapnya,” ujar Praswad kepada GenPI.co, Senin (26/12). 

Selain itu, Praswad juga mengatakan bahwa OTT dapat mengungkapkan kasus-kasus korupsi dengan cepat, tepat, dan dengan bukti yang konkrit. 

“OTT dilakukan sebagai tindak lanjut dari whistleblowing system. Dengan demikian, OTT adalah satu satunya harapan orang-orang yang berani melaporkan tindak pidana korupsi,” tuturnya. 

Meski demikian, mantan penyidik KPK tersebut menilai masih banyak kasus yang tidak ditindaklanjuti KPK dalam pelaporan tersebut.

Baca Juga: Emak Bapaknya Bobo di Penjara, Anak Ferdy Sambo Teriak Kangen: Cepat Pulang, Rindu!

Baca Juga: Sempat Nego Sama Penyidik Tapi Gagal Total, Ferdy Sambo Akhirnya Nyerah Setelah Putri Candrawathi Dibeginikan

 “Keseluruhan hasil whistleblowing maupun aduan masyarakat terkait korupsi tidak akan pernah ada tindak lanjutnya jika OTT dilenyapkan,” kata dia.

KPK Dia juga mengatakan keberhasilan KPK dalam melakukan OTT terbukti menarik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga antirasuah.

“OTT terbukti adalah kampanye anti korupsi yang terbaik dan paling efektif serta sudah teruji keberhasilannya,” ucap Praswad. Menurutnya, operasi senyap tersebut telah mengubah pola pikir masyarakat di daerah atau lembaga yang terkena OTT. 

“Mengubah persepsi dari pesimis dan putus asa bahwa korupsi bisa dilawan, menjadi bersemangat dan memiliki harapan baru dengan melihat bahwa ternyata memberantas korupsi itu,” tandas Praswand.

Baca Juga: Budayawan Ridwan Saidi Berpulang, Orangnya Ibu Mega Malah Nyinyir, Sambil Bawa-bawa Anies Baswedan, Astaga

Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover