Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, ikut memberikan tanggapan mengenai nama Yohanes yang diberikan oleh Ondofolo atau Imam di sebuah Rumah Doa di Papua, kepada Anies Baswedan.
Bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem itu sendiri mendapatkan nama tersebut saat dirinya sedang melakukan safari politik ke Bumi Cenderawasih. Hal itu terungkap lewat video yang diunggah Anies di Instagramnya dan kemudian viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Ondofolo itu mengatakan, “Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes.”
Menanggapi hal itu, anak murid Habib Rizieq Shihab (HRS) itu sendiri menyebut tidak masalah selama Anies tidak melakukan ritual terlebih dulu dan meyakini agama tersebut.
“Selama nama itu tidak dipakai oleh Anies Baswedan apalagi ketika mendapatkan nama baptis itu tidak harus melakukan ritual agama Nasrani terlebih dahulu dan Anies tidak meyakini agama tersebut juga selama perbedaan itu tidak dicampur adukan (pluralisme) maka tidak apa-apa,” ucapnya dikutip Populis.id dari Suara.com pada Selasa (27/12/2022).
Tak hanya itu, Novel juga menjelaskan kalau nama baptis Anies itu tidak masalah karena Islam juga mengajarkan soal toleransi untuk menghargai perbedaan.
Baca Juga: Kang Mas Ungkap Ramalan Jawa: Puan Maharani & Prabowo Subianto Cocok Jadi Presiden!
Ia menuturkan, “Perlu diperjelas bahwa dalam syariat Islam bahwa toleransi terhadap perbedaan, kemajemukan, kebhinekaan atau pluralitas adalah wajib.”
Menurutnya, nama Yohanes yang diberikan kepada Anies bukan pluralisme seperti yang diharamkan oleh Majelis Ulama Indonesua (MUI) melalui fatwa yang dikeluarkannya.
“Yang diharamkan dalam syariat Islam adalah pluralisme dan sudah diperkuat oleh fatwa MUI tahun 2005 Nomor 7 bahwa pluralisme dilarang atau haram,” tegas Novel.