Enggak Ngucapin Selamat Natal, Yohanes Anies Takut Dimurtadin Kelompoknya Sendiri? Hmm..

Enggak Ngucapin Selamat Natal, Yohanes Anies Takut Dimurtadin Kelompoknya Sendiri? Hmm.. Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli, menyinggung soal nama Yohanes yang disematkan kepada Anies Baswedan sekaligus aksi bacapres Partai NasDem itu yang tidak mengucapkan selamat Natal.

Guntur Romli sendiri menyebut bahwa nama Yohanes sangat bernilai dan berarti untuk umat Kristiani.

Baca Juga: Pasang Kuping Baik-baik! Jokowi Akhirnya Bicara Lagi Soal Isu Reshuffle Kabinet, Pasukan Surya Paloh Benar Ditendang?

“Sosok Yohanes sangat penting dalam Kekristenan. Pertama, nama Yohanes merujuk pada Yohanes sang Pembabtis. Kalau dalam Islam, disebut Nabi Yahya AS,” ucapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube COKRO TV yang diunggah pada Senin (26/12/2022).

Ia melanjutkan, “Kedua, Yohanes adalah salah seorang Rasul Yesus Kristus dari 12 murid-muridnya. Dalam tradisi Katolik: nama Yohanes juga dipakai sebagai nama baptis.”

Meski begitu, Guntur juga menyinggung soal wujud sikap toleransi Anies yang tidak sejalan dengan nama Yohanes yang disematkan kepadanya.

Ia mengatakan, “Tapi masalahnya nih, lagi ramai di Twitter, Anies dianggap takut mengucapkan Selamat Natal. Padahal dia sudah diberi nama Yohanes.”

Guntur Romli pun menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pemimpin dunia lain seperti Syekh Ahmad Toyib dari Mesir, yang mengucapkan selamat Natal. Menurutnya, Anies seperti takut untuk mengucapkannya.

“Anies malah tampak ketakutan mengucapkan selamat Natal, Anies cuma bilang gini ‘semoga kedamaian kebahagiaan dan keteduhan mengiringi umat Kristiani di hari perayaan Natal ini, selamat berkumpul bersama keluarga dalam kehangatan, keceriaan dan kenangan indah’,” jelasnya.

Baca Juga: Anies Dikasih Nama Yohanes, Orangnya Habib Rizieq Langsung Ngomongin Syariat Islam: Tidak Apa-apa..

Guntur menambahkan, “Tidak ada kalimat selamat hari Natal di ucapan Anies itu, ini kok Yohanes Anies takut mengucapkan selamat Natal.”

Ia kemudian menduga kalau hal itu disebabkan karena Anies takut dengan para pendukungnya yang merupakan kelompok fanatik garis keras. Pasalnya, ia menganggap pendukung eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak hanya mengharamkan ucapan selamat Natal, tapi juga menyesatkan hingga memurtadkan orang yang mengucapkannya.

Guntur menjelaskan, “Namun bagi pejabat publik bagi saya wajib secara etis mengucapkan selamat Natal sebagai bagian dari pengakuan sosial dan politik terhadap umat beragama yang diakui secara resmi dan sebagai bagian dari warga negara Indonesia.”

Tak hanya selamat Natal, ia menyebut pejabat publik harus memberikan ucapan pada hari-hari besar agama lain seperti Islam, hindu, Budha, Konghucu.

Baca Juga: Ahli Hukum Pidana Sebut Motif Penting Diungkap Terkait Kasus Pembunuhan Brigadir J: Untuk Pembuktian Unsur Kesengajaan

“Karena agama-agama kepercayaan itu diakui dan dilindungi di negeri ini, pejabat publik tidak boleh berpihak pada satu agama, dia harus melayani semua warga negera Indonesia terlepas apa pun agamanya,” pungkasnya.

Guntur mengatakan pejabat publik harus memperlihatkan dirinya menerima dan menghormati perbedaan di tengah masyarakat yang beraneka ragam.

Ia menegaskan, “Pejabat publik yang tidak mau mengucapkan selamat Natal atau pada hari besar keagamaan lain berarti berkhianat pada prinsip Bhineka Tunggal Ika.”

“Jadi jangan pernah berfikir mau jadi pejabat publik apalagi bermimpi jadi presiden kalau takut mengucapkan selamat Natal hanya karena tekanan kelompok radikal seperti Anies,” tandasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini