Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendukung langkah masyarakat Solo yang menolak kedatangan Calon Presiden usulan Partai NasDem Anies Baswedan. Ia menilai masyarakat Solo sangat cerdas karena tahu apa maksud dan tujuan Anies berkunjung kesana.
"Menurut saya masyarakat solo ini masyarakat paling cerdas, mereka melakukan penolakan karena mereka sangat mengerti, memahami, target-target, tujuan politik Anies Baswedan," kata Ferdinand kepada Populis.id, Selasa (27/12/2022).
Baca Juga: Anies Baswedan Bukan Berdarah Asli Indonesia itu Hoaks, Apa Benar?
Ferdinand bahkan mengapresiasi keberanian masyarakat Solo dalam menolak kedatangan Anies Baswedan yang selalu mengedepankan hasrat politiknya. Ia berharap hal serupa juga dilakukan oleh masyarakat yang ada di daerah lain.
"Hasrat politiknya (Anies) saat ini, sepertinya udah tidak terbendung. Saya berharap masyarakat di seluruh provinsi negara Republik Indonesia ini menolak Anies Baswedan ke daerahnya," ujarnya.
Dukungan atas penolakan itu muncul karena banyak hal-hal yang kurang pantas yang semestinya tidak dilakukan oleh Anies saat berkunjung ke daerah, seperti misalnya terkait pencapresan dirinya.
"Anies Baswedan ini tidak layak untuk menyematkan simbol-simbol tertentu kepada dirinya seperti calon presiden atau calon pemimpin atau apalah," tuturnya.
"Jadi saya mengapresiasi masyarakat solo yang cukup cerdas melakukan penolakan terhadap Anies Baswedan dan semoga ini menjadi tren bagi seluruh masyarakat dimanapun berada untuk menolak Anies Baswedan," sambungnya.
Ferdinand kemudian mengajak semua masyarakat di seluruh Indonesia untuk membentengi daerahnya masing-masing dari sosok-sosok yang kerap mempolitisasi identitas atau agama.
"Kita sama-sama jaga republik ini dari segala kepentingan politik yang berbau identitas dan politisasi agama oleh siapapun," ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah orang yang menamakan diri Masyarakat Kota Solo (MKS) menolak kedatangan Anies Baswedan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/12/2022). Mereka menggelar Aksi dengan membentangkan poster bernada penolakan seperti 'Enyahlah Anies Baswedan dari Kota Solo', 'Anies Dilarang Masuk' dan 'Wong Solo Tolak Politik Anies'.
