Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai Koalisi Perubahan tidak akan tercipta jika eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diduetkan dengan eks Panglima TNI Andika Perkasa sebagai pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Ray berpendapat, jika dua tokoh itu dipasangkan maka NasDem akan menjadi partai yang paling diuntungkan. Sebab, Anies dan Andika merupakan dua nama yang muncul dalam hasil rakernas NasDem beberapa waktu lalu.
"Pertama, keduanya sama-sama gak punya partai. Kedua, itu paketnya NasDem, Anies dan Andika itu adalah satu paket yang dicapreskan dan dicawapreskan oleh NasDem," kata Ray kepada Populis.id, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga: Pemuka Agama Beri Nama Yohanes Untuk Anies, Gilbert PDIP Kasih Saran Nama Lain: Yohanis Lebih Pas...
Pasangan itu dinilai berpotensi mendapat penolakan dari partai calon mitra koalisi lainnya, terutama Demokrat. Sebab, nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sempat didorong menjadi pasangan Anies akan terdepak karena kalah saing dengan Andika.
"Gimana mau diterima partai yang lain, sudah gak punya ketua, ini cuma satu partai saja yang menang, yang dapat keuntungan. Dengan sendirinya akan mendepak AHY," ujarnya.
Karena tak mendapat jatah kursi cawapres, Demokrat dinilai akan berpikir panjang sebelum bergabung koalisi perubahan. Bahkan, partai berlambang mercy itu dinilai berpeluang lebih memilih untuk bergabung dengan koalisi lain.
"Kalau AHY di depak, ya dia lebih baik pergi, kalau sama-sama tidak jadi cawapres kan dia lebih baik pindah ke tempat yang lain, yang mungkin lebih tenang," kata Ray.
Baca Juga: Cuma Jadi Tim Hore, PKS Sama Sekali Nggak Dilirik, Ujung-ujungnya Koalisi Usung Anies-AHY
Ia menjelaskan, ada beberapa koalisi yang berpotensi menerima Demokrat. Seperti Koalisi Indonesia Bersatu, atau koalisi antara Gerindra dan PKB.
"Dia bisa pindah ke KIB, bisa nanti ke Gerindra, ya dia sih bisa diterima. Oleh karena itu, yakinlah sama saya, kalau Anies tetap ingin dicalonkan, wakil presidennya itu ya cuma AHY, gak ada yang lain," pungkasnya.
