Pendeta kontroversial, Saifuddin Ibrahim, mengungkap kegiatannya saat menjadi pemulung di Amerika Serikat, negara yang menjadi tempat tinggalnya saat ini. Hal itu terlihat dalam sebuah video di kanal YouTube-nya.
Pada pertengahan Desember lalu, Pendeta Saifuddin Ibrahim melakukan siaran langsung di kanal YouTube-nya bersama seorang pria lain. Dalam momen tersebut, ia terlihat sedang memilah sampah.
Dalam video yang berjudul ‘Jadi Pemulung Di Amerika, Kumpulkan Botol...’, seorang pria yang merekam Saifuddin terdengar menyuruhnya untuk memisahkan sampah plastik dan kaleng sebelum dimasukan ke dalam tempat sampah berukuran besar yang berwarna biru.
“Nah itu dibuka, yang plastik-plastik, yang kaleng-kaleng,” ujar pria perekam video, dikutip Populis.id dari kanal YouTube Saifuddin Ibrahim pada Senin (2/1/2023).
Tak hanya itu, pria tersebut juga meminta Pendeta Saifuddin memisahkan botol susu dan plastik, serta tidak membuang plastik yang digunakannya untuk menaruh sampah.
Pria perekam video mengatakan, “Botol susu dipisah, plastiknya jangan dibuang itu. Jangan campur-campur Abi.”
Ia bahkan menyebut kalau Pendeta Saifuddin saat ini sudah menjadi pemulung. Pria itu menyampaikan, “Abi sekarang sudah jadi pemulung.”
Di akhir videonya, Pendeta Saifuddin menuturkan, “Oke saudara-saudara, walaupun di negeri orang, bagaimana pun kita tetap maju meskipun jadi pemulung. Saya adalah pemulung jiwa-jiwa di mana pun saya berada.”
“Mereka yang sudah hancur, Yesus datang untuk orang berdosa, bukan orang benar. Yesus datang untuk menyembuhkan orang sakit. Yang memerlukan dokter itu adalah orang sakit,” sambungnya.
Hingga artikel ini dibuat, video Pendeta Saifuddin yang sedang memulung tersebut sudah ditonton lebih dari 73.000 kali.
Sementara itu, nama Pendeta Saifuddin sendiri mulai dikenal setelah dirinya meminta Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, untuk menghapus 300 ayat Al-Quran. Tak hanya itu, ia juga kerap melayangkan pernyataan yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Berbagai pernyataan Saifuddin juga membuatnya menjadi buronan atas dugaan penistaan agama. Namun, hingga saat ini dirinya belum ditangkap dan tidak diketahui bagaimana kelanjutan kasusnya.
