Pengamat Politik, Fernando Ermas menyebutkan bahwa masa depan koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra berada di tangan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Pasalnya, koalisi tersebut akan terus terjalin jika Cak Imin tidak lagi berambisi menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres).
"Koalisi Gerindra dengan PKB masih sangat mungkin bisa terjadi pada pilpres 2024 asalkan Muhaimin Iskandar mau mengalah dan menghilangkan egonya untuk memaksakan menjadi cawapres mendampingi Prabowo," katanya kepada Populis.id pada Senin (02/01/2022).
Baca Juga: Buka-bukaan Demokrat Bakal Deklarasikan Capres Tahun Ini, Bulan Januari?
Menurut Fernando, walaupun Prabowo membuka diri berkoalisi dengan PKB namun sangat enggan kalau berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dipasangkan pada pilpres 2024. Menurutnya, PKB sebaiknya legowo untuk mengajukan Cawapres lain.
"Akan lebih baik kalau PKB menyodorkan sosok lain sebagai cawapres seperti Mahmud MD atau Erick Thohir yang memikiki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama," ucapnya.
"Atau Muhaimin Iskandar memanfaatkan momentum pilpres 2024 melakukan rekonsiliasi dengan keluarga Gusdur dan Gusdurian dengan mengajukan Yenny Wahid sebagai cawapres," tuturnya.
Menurutnya, kalau Muhaimin Iskandar ingin tetap memaksakan ambisinya, maka akan sangat mungkin koalisi antara Gerindra dengan PKB akan bubar.
Fernando mengungkapkan bahwa Prabowo sangat memperhitungkan peluang kemenangan apabila berpasangan dengan Muhaimin akan semakin kecil. Tentunya ini akan membuat dirinya kembali gigit jari di Pilpres 2024 nanti.
"Sehingga sejak awal mendeklarasikan koalisi antara Gerindra dengan PKB, dari bahasa tubuh dan ungkapan yang tersirat dari Prabowo bahwa sangat kecil peluang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," pungkasnya.