Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri menyoroti kubu Ferdy Sambo yang menunjukkan foto Brigadir J tengah berada di tempat hiburan malam. Menurut Reza, hal tersebut taka da korelasi antara yang berusaha ditunjukkan.
“Bagaimana potret kepribadian itu berhubungan dengan pembunuhan berencana? Bagaimana potret kepribadian itu berhubungan dengna tuduhan Yosua sudah melakukan pemerkosaan?” ujar Reza dari kanal Youtube Metro TV pada Senin (2/1/2023).
Reza menilai, kepribadian Brigadir J yang sedang dikuliti tak akan berdampak apa-apa. Ia mempertanyakan bagaiamana bisa kepribadian itu memunculkan niat dan perilaku jahat seseorang, dalam arti ini untuk membuktikan tuduhan Yosua sudah memperkosa putri.
“Apakah seseorang yang pemarah niscaya akan melakukan pemerkosaan? Belum tentu. Apakah orang penyabar niscaya tidak akan melakukan kejahatan? Belum tentu,” ungkap Reza.
Reza mengatakan, kini kubu Sambo sedang menggiring majelis hakim dan publik pada opini bahwa Brigadir J merupakan sosok yang sejak awal mempunyai kepribadian buruk hingga mampu melakukan perbuatan keji.
“Di sisi lain, lewat potret yang dihadirkan, ada kesan bahwa pihak FS dan PC ini sosok yang humanis, sosok yang santun, akrab, egaliter, yang tidak mungkin sama sekali melakukan pembunuhan berencana,” ungkapnya.
Semua itu merujuk pada satu hal, yaitu Majelis hakim memberikan keringanan hukuman jika Sambo dan Putri kemudian dinyatakan bersalah.
Namun, ia menilai upaya kuasa hukum yang digawangi oleh Arman Hanis dan Febri Diansyah diyakini tak akan berhasil.
“Perkiraan saya hakim tidak akan menelan teori bahwa kepribadian niscaya akan menjelaskan bahwa seseorang sudah melakukan pemerkosaan dan tidak,” katanya.
“Dengan kata lain, hitung-hitungan saya, strategi ini tampaknya akan mandul, tidak akan efektif merebut simpati publik apalagi meyakinkan majelis hakim untuk mereka sepatutnya mendapatkan keringanan hukuman,” ujarnya.