Video mencatut Bupati Cianjur beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan pengguna akun Twitter pada 30 Desember 2022.
Video itu memperlihatkan sekelompok warga yang memadati suatu lapangan dan makan bersama. Video disertai narasi yang mengeklaim bahwa warga merayakan penangkapan Bupati Cianjur yang diduga menggelapkan dana bansos untuk korban gempa.
Baca Juga: Balik Urus Partai, PPP Anggap Mantan Napi Korupsi Romahurmuziy Masih Punya Hak Politik
Berikut narasi yang menyertai video terkait.
"WARGA BERSUKA CITA SEJENAK MAKAN BERSAMA SETELAH BUPATI CIANJUR DARI KADER PDIP DITANGKAP KRN KORUPSI MENGELAPKAN DANA BANSOS & BANTUAN SOSIAL LAINNYA TUK KORBAN CIANJUR .
GIMANA MENURUT-MU GAES ??"
WARGA BERSUKA CITA SEJENAK MAKAN BERSAMA SETELAH BUPATI CIANJUR DARI KADER PDIP DITANGKAP KRN KORUPSI MENGELAPKAN DANA BANSOS & BANTUAN SOSIAL LAINNYA TUK KORBAN CIANJUR .
— Putra Langkisau (@caul_tanjung) December 30, 2022
GIMANA MENURUT-MU GAES ??https://t.co/CgpIPWJD04 pic.twitter.com/57gZBg0wPe
Setelah dilakukan penelusuran untuk cek fakta, tidak benar video terkait perayaan penangkapan Bupati Cianjur yang menggelapkan dana bansos untuk korban gempa.
Video identik ditemukan pada kanal KOMPASTV dengan judul "Bupati Ditangkap KPK, Warga Cianjur Gelar Syukuran" yang diunggah pada 15 Desember 2018.
Dalam keterangan video disebutkan, warga merayakan penangkapan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar yang diduga terlibat korupsi dana alokasi khusus pendidikan tahun 2018. Sementara gempa di Cianjur terjadi pada November 2022.
Isu terkait Bupati Cianjur menyelewengkan dana bansos bagi korban gempa sempat beredar sebelumnya. Melansir Merdeka.com, tuduhan itu sudah dibantah oleh Herman Suherman bahwa dirinya tidak melakukan penyelewengan apapun.
Dengan demikian, video dengan narasi warga merayakan penangkapan Bupati Cianjur karena menggelapkan dana bansos korban gempa adalah tidak benar. Faktanya, peristiwa dalam video terjadi pada 2018.