Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kini menjadi sorotan soal renovasi rumah kader PDIP memakai dana Baznas.
Ia menilai Baznas memang perlu diaudit karena kini sudah ramai diperbincangkan.
“Jadi pertanyaan besar bagi kita apakah penggunaan dana baznas itu sudah tepat sasaran atau tidak, makannya audit perlu dilakukan,” tutur Refly dalam kanal Youtubenya, Selasa (3/1/2023).
Ia bahkan membandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mengenai penggunaan dana baznas. Refly menilai, mereka berdua memang ada perbedaan yang cukup mencolok. Mulai dari segi narasi yang mengubah pandangan publik soal dana yang dikeluarkan.
Menurutnya, Ganjar dengan Anies dalam publikasi bantuan berbeda. Anies ketika itu melakukan bantuan pembangunan korban kebakaran menggunakan kata ‘kami’ dan jelas mengatakan dari Baznas. Sementara Ganjar, penggunaan kata ‘saya’ ditambah lagi mengkhususkan bantuan ke kader PDIP terkesan bahwa apa yang dilakukan sepenuhnya adalah usaha Ganjar, tanpa menyertakan bahwa ada pihak lain dalam hal ini Baznas.
“Kalau kita bicara narasi, ya narasi Anies jauh lebih transparan, dia mengatakan itu dana Baznas. Kalau Ganjar tidak, dia menggunakan kata ‘saya’,” tuturnya.
“Karena kalau kita bicara ‘saya’ itu seolah-olah pribadi saja, alangkah lebih baik kalau pemimpin menggunakan kata ‘kami’ dan rasanya yang pantas menggunakan kata ‘saya’ itu Cuma presiden sebagai primus interpares,” kata Refly.
Diketahui, dalam cuiatan Ganjar sempat memperlihatkan tengah memberikan bantuan renovasi rumah kepada kader PDIP, namun telah dihapus.
Baca Juga: Jokowi Sudah Beri Sinyal Reshuffle Kabinet, Dua Menteri Ini Terancam?
“Menjelang ultah @PDI_Perjuangan ke-50, saya berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak. Rumah Pak Sumarwan ini jai yang pertama. Beliau Ketua Ranting PDIP Desa, Kapencer, Kecamatan Kertek, (Kabupaten) Wonosobo,” cuitan Ganjar di Twitter, Jumat, (30/12/2022).
