Bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan angkat bicara setelah sekian lama bungkam terkait berbagai gosip miring yang dialamatkan kepadanya.
Salah satu hal yang paling lekatnya dengannya adalah dianggap sebagai tokoh pemecah belah persatuan lantaran sering memainkan isu rasial dan berbagai isu sensitif lainnya. Tidak hanya itu eks gubernur DKI Jakarta itu juga selama ini dipandang sebagai tokoh yang antites dengan Presiden Joko Widodo.
Menurut Anies Baswedan berbagai hal miring yang ditujukan kepadanya sehingga membentuk polarisasi dalam dunia politik adalah hal yang bisa. Kita dia politik seperti ini memang lazim terjadi di berbagai belahan dunia lainnya. Dia mengaku dirinya sama sekali tidak takut dengan polarisasi yang terjadi saat ini.
"Jadi dalam politik, ketika sampai ke tahap pemilihan dan ada 2 pilihan, pasti ada 2 polar. Terus kenapa jadi takut ada dua polar? Mau diganti siapapun juga akan terjadi begitu, namanya juga dua pilihan," ucap Anies, dikutip dari kanal YouTube Total Politik, Selasa (3/1/2023).
Alih-alih khawatir dengan berbagai isu miring yang menerpanya,Anies Baswedan justru berterima kasih lantaran hal ini bikin namanya semakin dikenal masyarakat luas. Baginya itu adalah kampanye gratis.
"Justru saya merasa ini adalah kampanye gratis, terima kasih, nama saya disebut terus," seloroh Anies.
Anies menekankan tidak ada yang perlu ditakutkan dari polarisasi. Sebab polarisasi merupakan bentuk perbedaan pilihan biasa, apalagi karena situasi ini hanya tergambar di dunia maya.
"Ada fasenya. Ada polarisasi, bila dibiarkan terus akan menjadi friksi, dari friksi jadi konflik, kalau konflik baru pecah. (Jadi) ada fase," jelas Anies.
"Di kampung-kampung (memang) pada berantem? Enggak tuh. Yang berantem di virtual semua, di WA grup, di sosmed. Di masyarakat biasa-biasa saja, semua bekerja dengan kegiatannya. Nah di mana pecahnya?" lanjutnya.