Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut bahwa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo merupakan simbol kemarahan dari kubu masing-masing.
“Anies adalah simbol dari kemarahan kanan, Ganjar dari kemarahan kiri. Yang milih Ganjar itu emosional, yang milih Anies emosional. Yang milih Prabowo rada mendingan. Lebih rasional,” kata Fahri saat berdialog dengan Komika Mamat Alkatiri dalam kanal YouTube MALING (Mamat Keliling) yang dikutip pada Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, sejak Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo, pendukungnya yang emosional bergeser ke Anies.
“Itu dia (Prabowo) masuk kan (ke kabinet Jokowi), yang marahnya pada keluar,” ujarnya.
Sebelumnya, Fahri Hamzah, menyampaikan sarannya kepada bakal calon presiden (bacapres)Partai NasDem,Anies Baswedan, saat berbincang-bincang di kanal YouTube Total Politik yang videonya diunggah pada Selasa (27/12/2022).
Fahri Hamzah mengimbau Anies untuk menarik diri terlebih dulu dari keriuhan pengerahan massa model kampanye rapat umum. Pasalnya, ia menilai eks Gubernur DKI Jakarta itu kerap mengumpulkan massa, padahal sudah sering berbicara di depan khalayak.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) tersebut merasa Anies hanya digunakan untuk mendulang massa bagi Partai NasDem. Oleh karena itu, sebagai intelektual, seharusnya mantan Mendikbud itu lebih mengedepankan gagasan.
“Jangan sok merasa sudah jadi capres. Ini ceritanya masih panjang, (tahap) pencalonan baru pada September yang akan datang (2023),” kata Fahri dikutip Populis.id dari video kanal YouTube Total Politik pada Sabtu (31/12/2022).
Ia melanjutkan, “Mengerem diri sedikitlah, jangan bersekongkol dengan poltik yang tadinya di kiri tiba-tiba ke kanan. Ini kan cuma mendulang massa saja.”