Ketua Seknas Puan Maharani Presiden, Firman Tendri mengaku sudah mengendus sejak lama soal skenario perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo. Bahkan, wacana jahat itu sudah muncul sejak Jokowi baru tiga tahun menjabat sebagai presiden.
Hal itu disampaikan Firman dalam acara Konsolidasi Demokrasi Aktivis 98 yang mengangkat tema "Indonesia Darurat Demokrasi" di bilangan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023).
"Saya memang sejak awal, di tahun ke tiga Jokowi jadi presiden saya sudah menduga akan ada kejadian kejadian politik yang akan menghentakkan kita semua, dibalik perpanjangan jabatan, kemudian ada juga keinginan untuk tiga periode," kata Firman.
Firman mengatakan, bahwa skenario perpanjangan masa jabatan atau penundaan Pemilu itu muncul tanpa diketahui langsung oleh Jokowi. Menurutnya, wacana tersebut muncul dari orang-orang yang berada di sekeliling Jokowi.
"Menurut saya, ada sebuah skenario yang tidak disadari Jokowi tapi orang-orang di belakang Jokowi memformat ini," ujarnya.
Aktivis 98 itu menduga bahwa segelintir elemen kekuasaan tengah mencari cara agar wacana penundaan pemilu bisa terlaksana. Bahkan, dengan cara-cara yang kurang baik seperti dengan sengaja membuat kerusuhan agar kondisi tanah air berada dalam keadaan darurat dan mendesak.
"Jadi saya membayangkan, Jokowi dan kekuasaannya sedang mempersiapkan sebuah skenario rusuh-rusuh terbatas, rusuh yang bisa dikontrol dan bisa dijadikan alasan untuk menunda Pemilu atau memperpanjang masa jabatannya," pungkasnya.