Mantan Presiden Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin meminta agar dibebaskan dari segala dakwaan jaksa penuntut umum.
Alasan dia, jadi tulang punggung 14 anak yang masih kecil-kecil.
Permintaan itu membuat pengamat sosial, Guntur Romli geleng-geleng kepala.
Ahyudin didakwa menyelewengkan dana bantuan sosial untuk keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 nomor penerbangan JT 61
"Alasan yang dipakai Ahyudin ini malah membuat naik pitam publik karena katanya dia punya 14 anak yang masih kecil-kecil dan dia sebagai tulang punggung keluarga. Waduh 14 anak kecil-kecil itu dari berapa istri ya?" kata Guntur, dilansir dari dari Cokro TV, Kamis (5/1/23).
Guntur justru mempertanyakan ide jahat Ahyudin ketika menggelapkan dana sumbangan keluarga korban tragedi Lion Air. Ia heran Ahyudin tak terpikir dampak perbuannya keluarga korban yang ditinggalkan, terutama yang masih memiliki anak.
"Kok sampai tega nilep dana mereka. Ahyudin memang masih hidup sampai sekarang meski di dalam tahanan, syukur-syukur kalau nanti dia dipenjara. Tapi korban yang sudah meninggal tidak akan pernah kembali lagi pada keluarganya," ucapnya.
Ia juga tak habis pikir dengan alasan Ahyudin mengemis belas kasihan karena punya riwayat sakit jantung.
'Katanya dia secara rutin minum obat dan harus kontrol ke rumah sakit, padahal selama ini Ahyudin menikmati hasil penggelapan dana itu. Bahkan menurut jaksa, uang itu mengalir ke kebutuhan kebutuhan pribadi Ahyudin," beber Guntur.
"Namanya juga uang haram, pasti banyak tidak baik bagi kesehatan, tidak ada keberkahan memakan uang haram malah sakit-sakit yang muncul," timbuh dia.
Menurut Guntur, Ahyudin seharusnya meminta maaf atau ingin taubat bukan malah minta dibebaskan.
"Tidak hanya minta bebas tapi martabatnya dipulihkan," kritiknya.