Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah kembali mengkritik keras eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia menilai calon Presiden dari partai NasDem itu adalah salah satu tokoh yang tidak bisa bekerja.
Selain Anies Baswedan,Fahri Hamzah juga menyentil beberapa tokoh lain seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.Menurutnya dua tokoh ini juga sama saja seperti Anies Baswedan.
Fahri mengatakan,para kepala daerah yang digadang-gadang bakal maju pada Pilpres 2024 itu sama sekali tak punya kehebatan apa-apa. Kata Fahri Di berbagai survei politik, elektabilitas mereka selalu tinggi mentang-mentang mereka tokoh terkenal. Fahri sendiri pesimis dengan berbagai hasil survei itu.
"Teman-teman ini kan populer karena jadi eksekutif, gubernur. Nggak adilnya sistem kita ini, kalau orang jadi gubernur, populer, surveinya nomor satu kalau nggak Ganjar, Anies, Ridwan Kamil, Khofifah, ini kan orang-orang manggung gunting pita sebagai gubernur," tutur Fahri dilansir dari kanal YouTube Macan Idealis, Jumat (6/1/2023).
"Tapi rute leadership bukan itu. Rute leadership itu adalah penggemblengan oleh partai politik dan kekuatan yang dibangun secara personal," sambungnya.
Fahri lantas menyinggung partai politik yang kemudian berlomba-lomba mencapreskan para kepala daerah tersebut. Termasuk pencapresan Anies Baswedan oleh NasDem.
Menurutnya,pencapresan mesti melihat rekam jejak dari calon tersebut, jangan sampai kata dia, pencapresan dilakukan hanya gara-gara elektabilitas tokoh tersebut tinggi.
"Orang dicalonkan karena dia menjadi gubernur yang kerjanya saban hari memang gunting pita, pakai uang APBN bangun taman. Ini apa hebatnya? Gunting pita, bangun jembatan, bangun taman, pakai duit APBN. Itu nggak bagus dong, nggak fair," jelasnya.
Fahri lantas membandingkan dengan dirinya, yang notabene pelaku politik praktis, yang juga pernah melakukan sederet hal lain tetapi tidak tersorot karena bukan eksekutif pemerintahan.
"Kalau nominasi mengandalkan survei, terlalu gampang, nanti orang nggak akan ngurus partai lagi, nggak akan urus backbone dari demokrasi. Pilih saja provinsi-provinsi ini, saban hari kita action, gunting pita, pakai APBD untuk bangun taman bangun jembatan penyeberangan, gitu doang. Masa itu leadership?" katanya.