Pernyataan sikap kedelapan partai politik untuk mendukung sistem proporsional terbuka adalah bagian dari proses demokrasi. Hal itu ditegaskan Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menanggapi pernyataan Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto yang menyebut Parpol penolak sistem proporsional tertutup hanya hore-hore.
Ia menegaskan bahwa masing-masing partai punya hak untuk menyatakan pendapat. Apalagi, pernyataan yang disampaikan didasari pemikiran rasional dengan basis tindakan moral yang benar.
"Kedelapan fraksi itu tidak sedang bermain-main. Tidak bercanda. Ya itu sangat serius," katanya dalam pernyataan yang diterima Populis.id pada Minggu (15/01/2023).
Ia menegaskan bahwa kalau disimak, justru kedelapan fraksi yang menolak Pemilu coblos partai ini ingin mengedepankan kedaulatan rakyat. Yaitu melalui keterbukaan, kesetaraan, dan keadilan.
"Sistem proporsional terbuka dinilai lebih representatif, aspiratif, akomodatif, dan diterima hampir semua kalangan. Di DPR saja pun diterima mayoritas, apalagi di masyarakat," tegasnya.
"Kalau ada yang menilai ini hanya sekedar 'hore-hore', justru itu malah yang becanda. Kan bisa dipahami arah dan kesan yang mau disampaikan," sambung Saleh.
Ia menganggap, pernyataan Bambang Pacul tidak perlu ditanggapi berlebihan, itu juga bagian dari demokrasi. Menurutnya, memang harus ada diskusi dan diskursus di ruang publik, dan itu adalah contoh partisipasi. Setiap pihak boleh menyampaikan pendapat.
Kedelapan partai tentu menyadari betul bahwa semua akan kembali kepada MK. Karena itu, pandangan dan pikiran yang disampaikan oleh kedelapan fraksi tersebut diminta untuk dijadikan sebagai pertimbangan.
"Sebab, keputusan yang akan diambil menyangkut hak-hak konstitusional warga negara dalam pelaksanaan pesta demokrasi kita," pungkasnya.