Pengamat Politik, Fernando Emas menyebutkan bahwa ucapan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin soal harus ada santri yang menjadi Presiden atau Wapres di 2024 nanti adalah hal biasa. Ia menilai pernyataan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu hanya melayangkan harapan.
"Sesuatu yang wajar mengenai harapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada tahun 2024 ada santri yang menjadi Presiden atau Wakil Presiden karena beliau adalah seorang Kiai," katanya kepada Populis.id pada Minggu (15/01/2023).
Fernando melihat harapan Ma'ruf Amin tersebut bukanlah bentuk dukungan kepada Muhaimin Iskandar. Menurutnya, statement itu hanya berdasarkan kondisi demografis Indonesia yang banyak diisi oleh kalangan Nahdlatul Ulama.
"Pernyataan Wapres tersebut karena melihat potensi Nahdlatul Ulama (NU) yang begitu besar dalam menentukan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden," terangnya.
Selain itu, ia memaparkan memang ada beberapa kader NU dan pernah menjadi santri yang berpotensi untuk berkompetisi pada pilpres 2024. Namun demikian, ia justeru beranggapan Moeldoko lebih tepat dibanding Muhaimin Iskandar.
"Selain Muhaimin Iskandar, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko juga memiliki latar belakang sebagai santri. Jauh lebih berpotensi Moeldoko dibandingkan Muhaimin Iskandar untuk menjadi capres atau cawapres dan memenangkan pilpres 2024," paparnya.
Ia menekankan, Ma'ruf Amin berharap bahwa kesempatan akan kembali datang kepada NU untuk bisa menempati posisi orang nomor satu atau orang nomor dua di Indonesia.
Terpisah, Jubir Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi menegaskan bahwa pernyataan Ma'ruf Amin bersifat harapan ada warga Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi RI 1 atau RI 2. Menurutnya, NU yang selalu menjadi penentu pemenang harus punya figur pemimpin nasional.
"Itukan sebuah pernyataan yang sifatnya harapan karena NU itu sebagai organisasi dengan masa besar dan penentu kemenangan setiap pemilu. Jadi asalkan warga NU punya representasi yang cukup kuat dalam konteks figur nasional sebagai pemimpin, otomatis bisa menjadi kenyataan, sebagai presiden atau wapres,"
