Sinyal Megawati Bakal Pilih Trah Soekarno Jadi Capres Makin Kuat, Ganjar Disarankan Gabung ke KIB

Sinyal Megawati Bakal Pilih Trah Soekarno Jadi Capres Makin Kuat, Ganjar Disarankan Gabung ke KIB Kredit Foto: Humas PDIP

Pengamat politikĀ Arifki Chaniago menyarankan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika tidak memperoleh tiket maju Pilpres 2024 dari Megawati Soekarnoputri.

"Dari berbagai dinamika yang terjadi di partai-partai KIB, Ganjar mungkin saja dengan mudah mendapatkan posisi capres, tetapi dinamika cawapres bakal menyulitkan hasilkan kesepakatan," kata Arifki.

Arifki menerangkan karier politik Ganjar Pranowo hanya akan berakhir sia-sia jika tidak mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2024.

Baca Juga: Puan Maharani Pasrah dengan Keputusan Megawati, Kode Ganjar yang Bakal Maju Pilpres 2024?

"Jika kesempatan di tahun 2024 tidak diambilnya, pada tahun 2029 tidak hanya cahaya dari PDIP yang bakal semakin redup untuk Ganjar, tetapi juga penilaian dari publik. Pilihan Ganjar yang tersisa cuma mengharapkan tiket dari KIB jika ingin tetap maju sebagai capres," tuturnya.

Lebih lanjut, Arifki telah melihat tanda-tanda bahwa Megawati tidak akan memilih Ganjar sebagai capres PDIP.

Dalam acara HUT ke-50 PDI Perjuangan yang digelar Selasa (10/1/2023) lalu, Ganjar Pranowo bahkan sama sekali tidak dilirik oleh Megawati.

Baca Juga: Kakak Megawati Blak-blakan Dukung Ganjar Ketimbang Puan, Alasannya Bikin Tercengang!

Arifki mengatakan bahwa kemungkinan Ganjar tidak masuk dalam skema calon presiden 2024 yang dipersiapkan oleh Megawati.

"Megawati menyebut trah Soekarno, Puan dan memperkenalkan anak-anak Puan ke peserta HUT PDIP," ujarnya.

Arifki mengujarkan jika kemungkinan besar pentolan partai berlambang banteng tersebut akan memilih calon presiden dan calon wakil presiden dari trah Soekarno.

Ia pun memprediksi jika sinyal kepemimpinan PDI Perjuangan selanjutnya akan jatuh kepada anak-anak Megawati.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini