Orang tua laskar Front Pembela Islam (FPI) menahan tangis saat membeberkan kondisi anak mereka pasca peristiwa KM 50. Mereka menunjukkan beberapa foto kondisi jenazah ke Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Salah satu keluarga dari korban bernama Lutfi Hakim mengungkapkan, anaknya diduga mengalami penyiksaan sebelum akhirnya dibunuh dengan timah panas. Ia menyebut ada 4 tembakan di dada sebelah kiri dan posisinya sejajar.
"Anak saya telah disiksa terus dibunuh. Lukanya yang jelas ada 4 tembakan posisi di kiri, empat-empatnya sejajar," kata Zaenuri di ruang Fraksi PKS pada Senin (16/01/2023).
Baca Juga: Bahas Koalisi, Tokoh Kunci PKS-NasDem Bakal Bertemu Awal Februari! Siap-siap Deklarasi?
Ia juga memperlihatkan foto yang tampak kulit punggung anaknya terkelupas. Menurutnya, luka yang terlihat seperti habis diseret.
"Tangan juga ada luka kayak habis diseret. Dan kemaluan anak saya jadi membengkak agak hitem jadi kayak dibakar. Kejamnya kayak begitu, mungkin ini sudah direncanakan," tuturnya sambil menahan tangis.
Ia berharap nantinya kasus ini akan dibuka kembali agar keadilan bagi korban benar-benar terwujud. Zaenuri juga mengucapkan terima kasih sudah diterima oleh Fraksi PKS DPR RI.
Sementara itu, orang tua korban lain, Hendra Mulyana membongkar bahwa anaknya diautopsi tanpa persetujuan keluarga. Dan ketika jenazah dibuka, banyak luka di wajah.
"Mata sebelah kiri lebam, hidung robek, luka tembak 3, tulang rusuk patah. Ini kebiadaban dari mereka (pelaku.red)," pungkasnya.