Bentrok Pekerja Cina dan Lokal Menyulut Emosi Anwar Abbas, Pemerintah Kena Semprot: Jangan Tunduk ke Investor!

Bentrok Pekerja Cina dan Lokal Menyulut Emosi Anwar Abbas, Pemerintah Kena Semprot: Jangan Tunduk ke Investor! Kredit Foto: Viva

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Anwar Abbas ikut menyoroti kerusuhan yang ada di PT GNI antara pekerja lokal dan asing. Menurutnya, respon pemerintah atas persitiwa tersebut menjadi pertanyaan masyatakat.

Respon yang dimaksud adalah pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang meminta PT GNI supaya bersikap terbuka dalam menyediakan data kepada pemerintah. Menurutnya, hal itu janggal karena membuat masyarakat bertanya-tanya tentang masalah kejujuran dari PT GNI selama ini.

Baca Juga: Sebelum Insiden Bentrok Maut di Morowali, PT GNI Disorot Gegara Pekerja Live di Tiktok Tewas Terjebak Kobaran Api dari Ledakan Tungku

"Sehingga akibatnya pemerintah tidak memiliki data dan informasi yang lengkap serta akurat tentang berbagai hal yang terkait dengan usaha dari PT GNI tersebut. Hal ini tentu sangat kita sesalkan karena PT GNI terkesan tidak tunduk dan tidak patuh kepada ketentuan yang ada dalam negara RI," katanya dalam keterangannya pada Selasa (17/01/2023).

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Ingin Santri Jadi Presiden atau Wakil Presiden, Orang Dekatnya Langsung Blak-blakan Sebut Nama Cak Imin dan Mahfud MD

"Sehingga sangat patut dicurigai berbagai kemungkinan tindak penyelewengan dan pelanggaran hukum  telah mereka lakukah sehingga tidak mustahil akibat dari tindakan mereka negara dan rakyat indonesia telah dirugikan," sambungnya.

Ia mengingatkan bahwa dalam konstitusi negara kita seperti yang terdapat dalam pasal 33 UUD 1945 ayat 3 telah dinyatakan dengan tegas bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 

"Pertanyaannya seberapa besar hasil dari pengolahan SDA tersebut yang di dapat oleh negara kita dan oleh mereka. Apakah tidak mungkin terjadi dimana jumlah dan nilai yang mereka keruk dan ambil serta  bawa ke Tiongkok sana jauh lebih besar dari yang mereka laporkan kepada pemerintah," tuturnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover