Bilang Jokowi Firaun, Cak Nun Malah Kena Diceramahi Orang PDI Perjuangan: Sopir Sok Tahu tanpa SIM, Bekalnya Dongeng dan Fitnah

Bilang Jokowi Firaun, Cak Nun Malah Kena Diceramahi Orang PDI Perjuangan: Sopir Sok Tahu tanpa SIM, Bekalnya Dongeng dan Fitnah Kredit Foto: Instagram/@caknundotcom

Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko angkat bicara menanggapi pernyataan Cendekiawan Muslim sekaligus budayawan  Emha Ainun Najib alias Cak Nun yang baru-baru ini mengatakan Presiden Joko Widodo seperti Firaun.

Lewat sebuah cuitan di akun twitternya pribadinya, Budiman Sudjatmiko lantas menjelaskan panjang lebar arti dari Firaun itu sendiri. Dia mengatakan,pada dasarnya Firaun adalah gelar untuk bangsawan di Mesir, gelar itu sama halnya dengan Sultan di Timur Tengah.

Baca Juga: Cak Nun Babak Belur Dikritik Sana-sini Gegara Jokowi Firaun, Loyalis Anies Baswedan Teriak Lantang, Prabowo dan Mega Ikut Diseret, Astaga!

"Firaun (Pharaoh) adalah gelar penguasa Mesir sama seperti Tsar di Rusia, Sultan di Timur Tengah, Khan di Mongolia dan jumlahnya banyak," kata Budiman Sudjatmiko dilansir Populis.id Selasa (17/1/2023). 

Budiman Sudjatmiko melanjutkan, di Indonesia julukan Firaun itu merujuk pada penguasa yang kejam. Di sini kata dia ada penyempitan makna dari julukan tersebut,di mana Firaun dipakai untuk menggambarkan hal-hal yang tak baik yang berkenaan dengan pengusaha.

"Ada yang kejam, ada yang menyejahterakan. Tapi dari kecil kita dididik untuk menyempitkannya sebagai penguasa kejam," terangnya.

Baca Juga: Lolos Hukuman Mati, Siap-siap Saja Ferdy Sambo Bakal Bebas dari Penjara Karena Banyak Duit, Tuntutan Jaksa Benar-benar Parah!

Baca Juga: Ferdy Sambo Lolos dari Hukum Mati, Keselamatan Bharada Eliezer Langsung Disorot: Bahaya,Takut Icad Kenapa-kenapa!

Pria jebolan aktivis 98 ini menjelaskan dengan perandaian, ia bilang agenda-agenda antikemajuan selalu bertitik tolak dari kepicikan dan berujung penyempitan yang membentur jalan buntu.

"Jalanan seperti itu selalu dilewati oleh sopir-sopir sok tahu tanpa SIM. Bekalnya dongeng dan fitnah. Saat kebentur, tak ada jalan kembali. Penumpangnya terantar-lantar ditelantarkan," jelasnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover