Motif TKA Asal China Punya KTP Dibongkar Habis-habisan, Loyalis Anies Minta KPU Lebih Berhati-hati di Pemilu 2024

Motif TKA Asal China Punya KTP Dibongkar Habis-habisan, Loyalis Anies Minta KPU Lebih Berhati-hati di Pemilu 2024 Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta sekaligus loyalis Anies Baswedan, Musni Umar meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih berhati-hati dalam menjaring pemilih di Pemilu 2024. Hal ini diduga karena banyaknya TKA asal China yang telah memiliki KTP di Sulawesi Tenggara.

Musni menduga, banyaknya TKA asal China yang memiliki KTP tersebut bukan semata-mata hanya untuk kepentingan investasi atau persoalan ekonomi, melainkan juga ada kepentingan politik yang bertujuan untuk menguasai Indonesia.

Baca Juga: Pak Jokowi Harap-Harap Cemas! 'Kalau Anies Presiden Pembangunan IKN Bisa Jadi Warisan yang Gagal Nih...'

"Tentu kita mengimbau KPU itu betul-betul melindungi kepentingan bangsa, jangan sampai orang lain memanfaatkan keberadaan dalam rangka investasi untuk mendudukkan bangsa Indonesia," kata Musni saat dikonfirmasi Populis.id, Rabu (18/1/2023).

Musni menyebut, imbauannya itu bukan didasari atas rasa kebencian pada TKA. Tetapi justru sebagai sebuah peringatan agar negara bisa lebih berhati-hati dan tidak menjadi seperti Singapura yang kini telah dikuasai oleh penduduk asal China.

Baca Juga: ‘Siapa pun Boleh Jadi Presiden, yang Penting Bukan Orang Yaman’.. Serang Anies, Omongan Ruhut Menggelegar Lagi: Aku Ini Anjingnya SBY!

"Ingin menguasai Indonesia apa gak mungkin itu? Melihat Singapura tadinya penduduk aslinya melayu tapi sekarang? itu kan pelajaran aja bagi kita, agar hati-hati dan waspada," ujarnya.

Musni mengatakan, fenomena banyaknya TKA asal China yang memiliki KTP ini mulai muncul sejak ada investasi asing masuk di wilayah Morosi, Sulawesi Tenggara. Kebanyakan dari mereka, disebut memilih menikah dengan warga lokal agar bisa memiliki KTP.

"Saya kira sejak ada investasi di Morosi, di Konawe, tentu itu kan ada yang bolak balik ada yang memang kemudian kawin disana, nah mereka yang kawin itu tentu mengusahakan untuk mendapatkan KTP karena itu banyak sekali orang," tuturnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover