Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyindir langkah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memutuskan bergabung ke Partai Golkar.
Sitorus menyebut Ridwan Kamil seperti kutu loncat, yang kerap gonta-ganti kendaraan politik.
"Ridwan Kamil, Master of Kutu Loncat," cuit Sitorus dikutip dari akun Twitternya @Miduk17, Kamis (19/1/2023).
Lebih lanjut, loyalis Ganjar ini pun membeberkan rekam jejak poltiik Ridwan Kamil sebelum akhirnya berlabu ke Partai Golkar.
Baca Juga: Baru Sehari Jadi Kader Golkar, Ridwan Kamil Dibidik KIB untuk Diusung di Pilpres 2024
Pada tahun 2013 lalu, saat pemilihan wali kota Bandung, Ridwan Kamil didukung oleh Partai Gerindra dan PKS.
Kemudian, pada pemilihan gubernur Jawa Barat 2018 lalu, Kang Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--diusung oleh Partai Hanura, Partai NasDem, PPP, dan PKB.
"(Lalu) 2022 jadi kader Golkar. Politik memang selucu ini, mantan cuma bisa gigit jari," tandas Sitorus.
Ridwan Kamil, MASTER of KUTU LONCAT
— Jhon Sitorus (@Miduk17) January 19, 2023
2013 didukung oleh Gerindra dan PKS di Pilwalkot Bandung
2018 didukung oleh Hanura, Nasdem, PPP dan PKB di Pilgub Jabar
2022 jadi kader GOLKAR ????????
Politik memang selucu ini, mantan cuma bisa GIGIT JARI pic.twitter.com/sVGK8HVxxp
Sebelumnya, Kang Emil resmi menjadi kader Partai Golkar mulai Rabu kemarin. Ia diperkenalkan ke publik sebagai kader oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Politik Uang Bisa Dihilangkan, KPU: Jika Pemilih Berintegritas
Kang Emil pun membeberkan alasannya mengapa bergabung dengan Golkar. Alasan pertama, Emil menyebut Golkar sangat kuat sebagai partai tengah, sehingga dirinya tertarik untuk bergabung.
"Kenapa partai Golkar? Yang pertama partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai yang pancasilais, partai yang terbuka sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," kata Emil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/1).
Kemudian, Emil menyampaikan, alasan kedua yakni karena Golkar dianggap sebagai institusi sangat terhormat.
Baca Juga: AHY Pede Partai Demokrat Bisa Menang Pemilu 2024
"Sehingga besar kecilnya, maju mundurnya memang dari individu-individunya. Maka juga individu-individu ini berkualitas maka yang diuntungkan adalah Indonesia. Karena partai politik mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut hajat hidup kita," tuturnya.
Lebih lanjut, alasan ketiga, Emil menyebut punya komunikasi yang dekat dengan Ketum Golkar Airlangga.
"Waktu saya kena musibah, beliau hadir lebih dari sekali, menyampaikan simpati. Bagi saya, itu kemanusiawian, kehumanisan Pak Airlangga. Itu sangat saya apresiasi," tuturnya.