Belakangan ini isu penjegalan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) mulai terdengar.
Di sisi lain, Koalisi Perubahan yang dijajaki oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat hingga kini belum satu suara untuk mengusung Anies. Hal itu tak lepas dari deal politik tentang siapa yang akan menjadi cawapres Anies.
Kritikus Faizal Assegaf mengatakan, kemunculan Anies sebagai capres merupakan dolongan dari elemen pro perubahan. Tetapi, niat baik itu tersandung Presedential Trashold (PT) atau ambang batas capres 20%.
“Peran partai sebagai saluran aspirasi rakyat tapi terkendala aturan PT 20 persen, harus berkoalisi dan asbab itu memicu dinamika. Di luar urusan parpol, menariknya dukungan rakyat pada Anies semakin masif dan tak terbendung. Tentu fatal bila Anies dijegal dengan menzalimi realitas tersebut,” ujar Faisal Assegaf kepada Fajar.co.id melalui pernyataan tertulis, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: Ternyata Gegara Ini Putri Candrawathi Hanya Dituntut 8 Tahun Penjara, Nggak Disangka-sangka!
Sejak dideklarasikan Nasdem pada 3 Oktober 2022 lalu, bukan hanya elektabilitas Anies yang meroket, Faizal menyebut dukungan rakyat secara organic pun ikut melejit. Hal tersebut, menurutnya adalah modal.
“Terlebih bila rakyat berkumpul dalam skala besar untuk menegaskan solidaritas yang lebih solid. Tapi tampaknya hal itu belum maksimal dilakukan, karena rakyat terjebak manuver partai,” tuturnya.
Di sisi lain, mengonsolidasikan dukungan rakyat kepada Anies di bawah bayang dinamika partai politik sangat berbahaya. Menurutnya, konflik tersebut mengikis solidaritas rakyat.
“Harus keluar dari kondisi itu, bergerak lebih agresif menggalang solidaritas dan menunjukan kekuatan yang berlipat ganda,” terangnya.
Kondisi itu, harus segera diakhiri, caranya bisa dengan gerakan politik rakyat lewat konsolidasi massa.
Baca Juga: Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Gibran Rakabuming Langsung Bereaksi Begini
“Jika pilihan ini diabaikan, maka rakyat yang mendukung Anies akan kehilangan momentum dan berpeluang dikhianati atau dijegal. Rapatkan barisan, kehendak rakyat adalah kunci!” pungkasnya.
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.