Masih Koar-koar Soal Reshuffle, 'Pasukan Banteng' Dibikin Mingkem Sama Irma NasDem: Yang Fatal Itu Curi Duit Bansos!

Masih Koar-koar Soal Reshuffle, 'Pasukan Banteng' Dibikin Mingkem Sama Irma NasDem: Yang Fatal Itu Curi Duit Bansos! Kredit Foto: Republika

PDI Perjuangan (PDIP) kembali berkoar-koar dengan medesak menteri dari Partai NasDem salah satunya Menteri Pertanian (Mentan) segera di reshuffle. PDIP menganggap Mentan membuat kesalahan dan dituding menjadi orang yang mendukung impor beras.

Menanggapi tudingan itu, Politikus Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago meradang dan menilai tudingan berkali-kali yang dilancarkan pasukan banteng itu tidak tepat  dan tidak berasalan.

Baca Juga: Bikin Ngocok Perut! Peresmian Jalan Underpass Dewi Sartika Depok Makan Korban, Sandal Warga Pada Coplok Gegara Aspal

Irma pun kembali menyindir kader PDIP yang sebelumnya menjabat Menteri Sosial (Mensos) sudah merampok uang rakyat dengan dalih bantuan sosial (Bansos) dan akhirnya berujung menjadi tahanan KPK. Ia juga mempertanyakan laporan Mentan mana yang salah disampaikan ke Presiden.

"Laporan mana yang salah? Faktanya gabah petani cukup kan? Masalahnya Bulog yang tidak mampu menyerap gabah petani Terus yang ingin impor kan Mendag? Kok dibolak balik ya informasinya. Lagi pula yang fatal itu adalah menteri yang mencuri uang rakyat lewat bansos kemudian ditangkap KPK!," tegas Irma kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/01/2023).

Baca Juga: Abis JPU Tuntut Bharada E 12 Tahun Penjara! Emak-emak Pendukungnya ini Tahan Nangis Sambil Gemeteran Ngomong: Anak Kecil Itu, Dimanfaatin!

Menurut Irma, Partainya berkomitmen tetap akan ada di Pemerintahan jika Jokowi sebagai Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan berkehendak lain karena itu ranah Presiden. Ia pun mengklaim diantara puluhan Menteri, Mentan memiliki prestasi apalagi dikala pandemi Covid-19.

Karena itu, ia menegaskan perihal masalah import beras itu bukanlah kemauan dari Mentan melainkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Kepala Bulo Budi Waseso.

"Bagi NasDem, sekali lagi komitmen menjaga pemerintah sampai berakhirnya masa jabatan sudah jadi kewajiban, untuk itu kami tidak akan pernah mundur dari pemerintah yang ikut kami menangkan! Kecuali jika presiden memang memutuskan lain," terangnya.

Baca Juga: Penangkapan Lukas Enembe Jadi 'Lonceng Peringatan' Buat Siapa Pun! Hati-hati Nih Pejabat Negara, KPK Tak Pandang Bulu

Sekali lagi, kata dia, biarlah reshuflle jadi hak Presiden, tidak perlu ditekan dan di paksa- paksa. Ia menyebut, kalau bicara prestasi Mentan, itu sangat banyak.

"Jangan lupa! Kementan salah satu dari sedikit kementerian tumbuh di masa pendemi, ngapain bela belain impor? Wong mentan nggak mau import dan sudah bilang di media. Kan Bulog dan Mendag yang import," tandas legislator dapil Sumsel II ini.

Baca Juga: Lukas Enembe Masih Sakit, Ke Kamar Mandi Aja Dibantuin Tahanan Lain, Eh KPK Diaduin ke Komnas HAM, Terus Bingung: Di Mana Melanggar HAM-nya?

Sebelumnya diberitakan, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyentil  Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang tidak mengundurkan diri. Padahal, Yasin sudah memberikan laporan ke Jokowi yang tidak tepat.

"Ketika menteri memberikan laporan kepada Presiden bahwa Indonesia mampu berswasembada beras, namun dalam praktiknya ternyata impor. Artinya kan tidak performed. Apalagi telah memberikan laporan yang salah kepada Presiden," tuturnya

Terkait

Terpopuler

Terkini