Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin membalas sindiran politisi Gerindra Fadli Zon yang menyindir Presiden Joko Widodo yang disebut lebih memilih meresmikan sirkuit Mandalika, Lombok, NTB ketimbang menangani banjir di Kalimantan Barat yang belum surut hingga tiga pekan belakangan ini.
Baca Juga: Acuhkan Imbauan Wakilnya Mas Anies, Orangnya Rizieq Shihab Pastikan Reuni 212 Tetap Digelar di Monas
Ali Ngabalin mengatakan, sindiran Fadli Zon menandakan dirinya tak pahan peraturan, dalam penanganan bencana, dia kemudian mengatakan anak buah Prabowo Subianto itu kurang bahan bacaan.
"Kalau dia nyinyir seperti itu, itu artinya bahwa dia masih butuh banyak baca lagi. Banyak baca beberapa regulasi untuk dia memahami,” kata Ngabalin kepada wartawan Minggu(14/11/2021).
“Karena, dengan statement itu, tidak terlalu etis bagi seorang anggota DPR, karena saya mengukur dengan dirinya waktu saya menjadi anggota DPR RI,” imbuhnya.
Kurang baca regulasi yang dimaksud Ngabalin adalah adanya pembagian tugas dalam penanganan bencana di suatu wilayah.
Baca Juga: Fadli Zon Konsisten Kritik Jokowi Walau Gerindra Masuk Koalisi, Omongan Hasto PDIP Mak Jleb Banget
Suatu bencana di wilayah tertentu, menurut Ngabalin, dapat ditangani secara langsung oleh pemerintah daerah (pemda) hingga lembaga/kementerian.
“Karena begini, negara ini kan distribusi pengaturan penanganan, semua lembaga/kementerian itu kan masing-masing mengurus, umpama seperti bencana, tentu ada badan yang mengurus,” jelasnya.
“Kemudian ada pemda, ada tingkatnya. Mungkin Fadli belum baca. Mungkin Fadli belum baca regulasi, belum baca aturannya,” ujarnya Ngabalin.
Ngabalin pun bercerita bahwa saat dirinya menjadi anggota DPR RI, dia bersama anggota Dewan lainnya mengumpulkan bantuan untuk korban bencana.
Setelah bantuan terkumpul, bantuan tersebut disalurkan kepada para korban.
“Ada memang di bencana-bencana tertentu yang ditangani langsung oleh pemda, oleh pemda provinsi, tingkat bawahnya lagi itu oleh pemda tingkat dua atau kota, di atasnya lagi itu ada badan-badan negara/pemerintah,” tuntasnya
