Cendekiawan Muslim Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun masih menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo Firaun viral di media sosial.
Budayawan ini justru semakin disorot setelah dia membuat video klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataannya itu. Dia kembali disorot lantaran dalam permintaan maafnya itu Cak Nun sama sekali tak menyebut nama Jokowi, padahal ketika dia menyerang kepala negara,dirinya blak-blakan menyebut nama Presiden.
Atas dasar itu,Cak Nun oleh sejumlah kalangan dinilai sebagai pribadi yang congkak,alih-alih menyebut nama Jokowi dia justru mengaku sedang kesambet alias kerasukan ketika melontarkan pernyataan tersebut.
"Dengan mengucapkan saya kesambet, sebetulnya dia mengakui kesalahan tapi tidak mengakui bahwa kesalahan itu datang dari dirinya sendiri," kata Ustaz Taufik Damas dilansir Populis.id dari saluran Youtube MindTV Indonesia, Minggu (21/1/2023).
Ustaz Taufik Damas, menegaskan dengan mengatakan dirinya sedang kesambet,Cak Nun kata dia seolah-olah sedang menyalahkan makhluk halus atas perbuatannya tersebut, padahal pernyataan Jokowi Firaun itu, menurut Ustaz Taufik Damas murni lahir dari pikiran Cak Nun, dan dilontarkan di hadapan publik dengan sadar.
"Apa yang dilakukan oleh Emha itu sebetulnya adalah produk pikiran dia. Kalau kesambet kan seolah-olah ada jin atau makhluk halus yang mempengaruhi dia sehingga dia mengucapkan itu, padahal itu produk pikiran dia sendiri," tuturnya.
Lantaran tidak mau mengakui kesalahannya,Cak Nun lanjut Ustaz Taufik, tidak sedang bersungguh-sungguh meminta maaf atas pernyataan tersebut.
"Memang saya juga lihat dia tidak meminta maaf pada Jokowi, seharusnya dia sebut saja minta maaf. Karena ketika dia menyebut Firaun juga nama Jokowi itu jelas disebut," ucapnya.
Ustaz Taufik lantas menyinggung pentingnya meminta maaf kepada sesama manusia ketika sudah menyadari suatu perbuatan yang keliru. Permohonan maaf yang dilakukan dengan sungguh-sungguh lanjut Ustaz Taufik jelas diampuni Tuhan.
"Penting sekali kita minta maaf sama manusia. Karena kalau kita berdosa pada Allah, kita istigfar, minta ampun dan berjanji tidak mengulangi lagi, itu pasti Allah ampuni," tuturnya.
Ustaz Taufik melanjutkan, apabila permintaan maaf dilakukan hanya sekedarnya dan dengan keterpaksaan,maka hal tersebut justru dicatat Tuhan. Kelak itu bakal jadi bahan hitung-hitungan di akhirat nanti.
"Tapi kalau berdosa pada manusia, kalau kita tidak minta maaf sama manusia, itu akan jadi perhitungan di akhirat nanti. Bahkan dalam hadist nabi ada orang yang bangkrut, walaupun ibadahnya bagus, tapi perilakunya terhadap manusia tidak bagus, akhirnya pahala ibadahnya itu diambil," tuturnya.