Ratusan warga yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Aswaja Pamekasan melakukan penyegelan terhadap Masjid Usman Bin Affan yang berada di Dusun Nyalabu Permai, Desa Nyalabu Laok, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Menurut Kepala Desa Nyalabu Laok, Ach Fakhror Rozi, keberadaan Masjid Usman bin Affan tersebut membuat resah warga sekitar setelah adanya khutbah pada Jumat lalu yang menyinggung soal peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Dengan berdirinya Masjid Usman bin Affan ini membuat resah masyarakat, terutama masyarakat sekitarnya Jadi pada hari ini saya nyatakan tutup semua aktivitas yang berada di Masjid Usman bin Affan ini,” ucapnya pada Rabu (25/1/2023).
Ia melanjutkan, “Saya sebagai Kepala Desa Nyalabu Laok tidak ingin ada konflik di desa saya ini, apalagi ini urusan ibadah. Jadi sekali lagi, kami nutup ini bukan karena ada (kepentingan) sebelah pihak, tidak, tapi saya menyelamatkan semua umat khususnya umat Islam.”
Rozi menyebut semua takmir masjid yang diduga berpaham wahabi tersebut lari dan tidak ada satu pun yang berada di situ lagi. Pasalnya, pada Jumat lalu, orang yang menyampaikan khutbah menyebut bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan bid’ah.
Ia mengaku sempat mendengar akan ada demo besar-besaran. Oleh karena itu, dirinya memutuskan untuk melakukan penutupan duluan terhadap Masjid Usman bin Affan tersebut.
Ia menjelaskan, “Takmirnya semuanya lari, satu pun enggak ada karena ini terkait dengan pembacaan khutbah pada Jumat lalu itu menyatakan bahwa memperingati lahirnya Rasulullah itu termasuk bid’ah. Jadi semua kalangan NU merasa terpukul terutama di Kabupaten Pamekasan.”
“Untuk itu saya sebagai Kepala Desa Nyalabu Laok resmi menyatakan menutup semua aktivitas Masjid Usman bin Affan ini biar tidak ada konflik. Saya mendengar tadi (akan) ada demo besar-besaran. Maka sebelum ada demo ini saya menutup lebih dulu,” lanjutnya.
Video pernyataan Rozi sendiri diunggah oleh seorang netizen melalui akun Twitter @03__nakula pada Kamis (26/1/2023). Dalam video itu tertulis narasi, “Masjid Wahabi resmi ditutup di Pamekasan akibat membid’ahkan Maulid Nabi, ustaz dan takmir lari.”
Saat mengunggah video itu, pengguna akun @03__nakula kemudian menyebut bahwa kelompok wahabi itu salah target.
“Wahabi salah target, di Madura membid'ahkan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ya diusir warga dan yayasan langsung ditutup,” imbuhnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @03__nakula pada Jumat (27/1/2023).
Wahabi salah target, di Madura membid'ahkan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ya diusir warga dan yayasan langsung ditutup. pic.twitter.com/UZjRAwBDJV
— Nakula (@03__nakula) January 26, 2023