Mardiono Berangus Ulama dan Tokoh Penting dari PPP DKI Diduga karena Dukung Anies, Gus Najmi: Politik Beradab Tak Diterima Orang Culas!

Mardiono Berangus Ulama dan Tokoh Penting dari PPP DKI Diduga karena Dukung Anies, Gus Najmi: Politik Beradab Tak Diterima Orang Culas! Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Mantan Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta Najmi Mumtaza Rabbany atau Gus Najmi mengungkapkan rasa kecewa usai dirinya dikeluarkan dalam struktur kepengurusan secara tiba-tiba oleh Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

Gus Najmi menyesalkan, karena langkah Mardiono itu tidak hanya berimbas pada dirinya, tetapi juga kepada eks Ketua DPW PPP DKI Guruh Tirta Lunggana beserta sejumlah jajaran ulama yang ada di DKI.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ngaku Tetap Kader Gerindra: Nggak Bakal Merapat ke PPP

Sampai saat ini, Najmi beserta sejumlah kader yang dicopot dari jabatannya itu mengaku sama sekali tidak menerima penjelasan apapun dari DPP PPP soal perombakan pengurus tersebut.

Najmi turut membenarkan soal adanya dugaan keterkaitan keputusan Mardiono itu dengan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai Calon Presiden. Sebab, narasi-narasi terkait hal itu masih terus berkembang.

"Narasi yang berkembang memang diantaranya persoalan kedekatan manuver PPP DKI Jakarta selama ini dengan salah satu bakal calon, ialah pak Anies Baswedan," ujar Gus Najmi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga: Asik Ketemu Gerindra-PKB, NasDem Bantah Koalisi Perubahan Bareng PKS-Demokrat Jalan Mundur: Proses Maju Malah!

Lagi pula, dukungan DPW PPP DKI kepada Anies itu lahir melalui proses yang resmi dan demokratis tanpa ada intervensi apapun. Dukungan itu lahir dengan melibatkan unsur kader dari tingkat bawah melalui Rapat Kerja Wilayah PPP DKI dan Musyawarah Kerja Cabang DPC PPP se-DKI Jakarta.

"Memang jika berkaitan dengan rekomendasi tersebut itu adalah pilihan rasional dan proses politik yang demokratis, karena melalui mekanisme musyawarah dan permintaan dari konstituen PPP," ujarnya.

Baca Juga: Anies Ogah-ogahan Saat Disalami Pendukungnya, Guntur Romli Gak Kaget: Aslinya Anies Memang Arogan!

Gus Najmi merasa lebih tersakiti karena banyak para ulama di PPP yang turut menjadi pemberangusan Mardiono. Padahal, sejumlah tokoh tersebut terdiri dari orang-orang penting yang bisa menjadi penerang bagi partai berlambang kabah tersebut.

"Secara pribadi yang lebih menyakitkan bagi saya perihal pemecatan atau diberangusnya nama-nama para Kiai dan Habaib yang selama ini menjadi Lentera bagi PPP. Jika penghilangan posisi saya adalah persoalan yang kecil maka kasus yang kedua adalah permasalahan yang serius," tukasnya.

Baca Juga: Disebut Paket Lengkap Cawapres di Pilpres 2024, Apa Kelebihan Erick Thohir?

Oleh sebab itu, Najmi sangat menyesalkan keputusan Mardiono yang secara gegabah merombak habis jajaran kepengurusan DPW PPP DKI tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu. Padahal, sejauh ini PPP belum mengusung siapapun sebagai Capres pada Pemilu 2024 mendatang.

"Bahkan tidak ada sama sekali pernyataan yang transparan mengenai rencana tersebut. artinya bisa ditekankan bahwa kerja-kerja politik beradab belum cukup mendapat tempat bagi segelintir orang yang culas," ungkapnya.

Baca Juga: Hendra Kurniawan Dapat Tuntutan Berat di Kasus Brigadir J, Ini Alasan JPU

Sebelumnya, Politisi senior PPP yang juga mantan Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta 2014-2019, Maman Firmansyah turut membeberkan sejumlah ulama yang ikut dicopot oleh Mardiono dalam struktur pengurus DPW PPP DKI Jakarta.

Diantaranya adalah, KH. Munawir Aseli, KH. Mahfud Asirun, KH. Nursofa Tohir, Habib Idrus Jamalulail, Habib Ahmad bin Hamid Al Aydid, Habib Abdurahman Ahmad Al Habsyi, dan KH. Ibrahim Karim.

Begitu juga sejumlah nama tokoh PPP yang cukup familiar di Jakarta juga hilang dari struktur kepengurusan harian DPW yang baru, yaitu Abdul Aziz yang mantan Ketua DPW PPP dan juga mantan Anggota DPR RI-DPRD DKI, serta mantan Sekwil DPW PPP PPP DKI Najmi Mumtaza Rabbany, yang juga putra Wakil Menteri Agama.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover