Langkah eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju Pilpres 2024 terus menemui aral melintang.
Terbaru, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno kembali mengungkit soal perjanjian atau kesepakatan politik antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan.
Perjanjian politik itu, menurut Sandi, terkait Anies Baswedan yang tak akan maju Pilpres jika Prabowo menjadi calon presiden (Capres).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu menyebut bahwa perjanjian antara Prabowo dan Anies dibubuhkan secara tertulis.
Baca Juga: Teka-teki Sosok Cawapres Anies Baswedan akan Terjawab Sebelum Bulan Ramadan
Bukti perjanjian tertulis itu, kata Sandi, disimpan rapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan Fadli Zon lah yang menulis draf perjanjian tersebut.
"Tertulis untuk episode ini. Saya mengusulkan Bang Akbar untuk mengundang Fadli Zon karena dia yang mendraf dan menulis tangan," ujar Sandi saat diwawancarai eks anggota DPR RI Akbar Faizal dalam podcast YouTube-nya dikutip Senin (30/1/2023).
"Waktu itu kan ada saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Dan, dia (Fadli Zon) yang meramu itu dalam sebuah perjanjian. Yang dia tulis tangan sendiri," sambungnya.
Lebih lanjut, Sandi mengungkap bahwa draf perjanjian itu ditanda tangani oleh Prabowo, Anies, dan Sandiaga. Kemudian draf itu disimpan Fadli Zon di dalam brankas.
"Saya sendiri nggak megang itu (draf perjanjian). Kalau nggak salah ada di brankas Bang Fadli atau Pak Prabowo ya," katanya.