Nggak Direlokasi ke Rusun, Sebagian Korban Gusuran Sodetan Ciliwung Dipulangkan Heru Budi ke Kampung Halamannya, Penyebabnya Bikin Kaget

Nggak Direlokasi ke Rusun, Sebagian Korban Gusuran Sodetan Ciliwung Dipulangkan Heru Budi ke Kampung Halamannya, Penyebabnya Bikin Kaget Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Sarjoko menyebut sebagian warga terdampak gusuran proyek sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) tidak akan direlokasi, melainkan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Sarjoko mengatakan, mereka yang dipulangkan ke daerah adalah warga yang bukan ber-KTP DKI Jakarta.

Baca Juga: Hidung Ngabalin Kembali Kena Tunjuk Gegara Bilang Walisongo dari China: Ngibulin! Lebih Busuk dari Sampah

"Saya dapat informasi dari wilayah, mereka dikembalikan ke daerah," kata Sarjoko kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).

Sementara bagi warga yang ber-KTP DKI akan direlokasi ke rumah susun (rusun) Cipinang Besar Utara. Untuk sementara waktu, rusun tersebut bisa ditempatkan secara gratis bagi korban gusuran proyek sodetan kali Ciliwung yang ber-KTP DKI.

"Iya benar harus warga Jakarta. Harganya sewanya belum ditentukan, saat ini masih gratis," kata dia.

Sarjoko menerangkan, tarif gratis ini diberikan sesuai dengan amanat Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 61 Tahun 2020 tentang Pemberian Keringanan Retribusi Daerah dan/atau Penghapusan Sanksi Administratif kepada Wajib Retribusi yang Terdampak Bencana Nasional Covid-19.

"Pergub 61 kemudian disesuaikan lagi dengan Pergub 68. (Tapi) Pergub 68 itu sebenarnya hanya mengatur masa berlaku sewa, masa berlaku pembebasan sewa dari April," terangnya.

"(gratis) sampai dicabutnya Pergub itu," sambungnya.

Lebih lanjut, Sarjoko menjelaskan jumlah KK yang direlokasi ke rusun yaitu sebanyak 24 KK yang ber-KTP DKI. Namun, ia tidak menyebutkan berapa banyak warga yang akhirnya harus dipulangkan ke daerah asal.

Sebelumnya, Sebanyak 59 bangunan di Jalan IPN Kebon Nanas RT 009 RW 06, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, ditertibkan pada Kamis (12/1) oleh Pemerintah Kota Jakarta Timur.

Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar menyebut, penertiban ini dilakukan dalam rangka pembangunan Proyek Nasional Sodetan Ciliwung menuju ke Kanal Banjir Timur (KBT).

Baca Juga: Bela Ferdy Sambo Sampai Nyinyirin Bharada E, Farhat Abbas Auto Diserang Balik: The Real Pengacara, Pengangguran Banyak Acara!

Baca Juga: Bersemedi Sebelum Buat Keputusan, Jokowi Diceramahi Dokter Tifa: yang Beri Petunjuk Roro Kidul Ya? Sholat Istikharah Minta Petunjuk Tuhan

“Diharapkan dengan terbangunnya sodetan, rumah warga yang berada dekat aliran kali Ciliwung bisa terbebas dari banjir,” kata Anwar dalam keterangan resminya.

Anwar menyebut, dari 52 penghuni di sana, ada 9 orang pedagang yang sebagai gantinya akan disiapkan tempat berjualan di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya seperti di Pasar Embrio Kecamatan Makasar. Sementara untuk warga yang bukan ber-KTP DKI ada 12 KK dan akan dipulangkan ke kampung masing-masing.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover