Anggara menduga, fenomena miskin ekstrem itu bisa muncul karena banyak masyarakat yang tidak sempat tersentuh bantuan sosial. Oleh sebab itu, perbaikan data menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Makanya harusnya seperti itu, harusnya tersentuh semua. Tapi faktanya kan ada yang tidak. Berarti ada sesuatu yang salah yang harus kita perbaiki sama-sama," tukasnya.
"Makanya kalau dr saya pribadi nih gak ada cara lain selain sebelum kita komitmen utk memperbaiki data terpadu kesenjangan sosial," sambungnya.