Ditunjuk-tunjuk Jadi Raja Konflik Kepentingan, Moeldoko Santuy Sama Sebutan yang Disematkan Faisal Basri: Orang Ngigau...

Ditunjuk-tunjuk Jadi Raja Konflik Kepentingan, Moeldoko Santuy Sama Sebutan yang Disematkan Faisal Basri: Orang Ngigau... Kredit Foto: Instagram/Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menanggapi pernyataan Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri.

Faisal sempat menyematkannya Moeldoko sebagai raja konflik kepentingan atau 'King Conflict of Interest.'

"Orang mengigau enggak perlu ditanggapi," katanya dilansir dari suara pada Rabu (1/2/2023).

Baca Juga: Yakin Profesional di Kasus Ferdy Sambo, Mahfud MD: Saya Percaya Hakim Membaca Denyut Keadilan...

Moeldoko lantas menyebut kalau pernyataan dari Faisal Basri ngawur dan tidak bermutu.

"Karena apa yang disampaikan itu ngawur dan tidak bermutu," katanya.

Baca Juga: Gandeng Megawati Soekarnoputri, Gibran Dialusin Netizen: Cocok untuk Jadi DKI 1 Nih...

Sebelumnya Faisal Basri menyebut Moeldoko sebagai raja konflik kepentingan saat menjadi pembicara pada peluncuran Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi yang digelar Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

Awalnya dia memaparkan tentang bahaya dari konflik kepentingan. Di mana kondisi konflik kepentingan di Indonesia sudah membahayakan.

"Kalau benturan kepentingan itu masih beradab ya. Kalau ini berkelindan, menyatu dia. Enggak jelas lagi penguasa dan pengusaha itu enggak jelas. Tidak ada batas institusi demokrasi," ujar Faisal Basri.

Baca Juga: Hasto PDIP Usulkan Kaesang tak Beda Partai dari Bapak dan Kakanya, Jawaban Gibran Diluar Dugaan!

"Dan kita sudah sampai pada satu titik yang menurut saya sudah SOS (darurat)," sambungnya.

Dia mengatakan para investor yang masuk ke Indonesia menyadari terdapat political risk yang membahayakan usaha mereka.

Karenanya investor dari luar negeri tidak ingin berlama-lama di Indonesia. Salah satu sektor yang disasar adalah energi nikel.

"Nah dia akan pilih proyek-proyek yang keuntungannya cepat. Keuntungannya cepat, dia tidak membangun infrastruktur segala macam, pokoknya keruk secepat mungkin bawa pulang, nah itulah smelter nikel," jelasnya.

Baca Juga: Wali Songo Berasal dari Cina itu Ngaco! Kader Demokrat Tantang Ngabalin Debat, Ngeri Banget Kalo Ngabalin Kalah Diminta...

Agar cepat mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cukup singkat mereka mencari sokongan perlindungan dari penguasa.

"Penguasa itu yang mampu membuat Undang-Undang, mampu memberikan fasilitas luar biasa, seperti tidak bayar pajak keuntungan selama 20 tahun," ujarnya.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini