Pakar Psikologi Forensik Ungkap 8 Analisis Penting Nota Pembelaan Ferdy Sambo: Membingkai Pemerkosaan Hingga Mengecam Publik...

Pakar Psikologi Forensik Ungkap 8 Analisis Penting Nota Pembelaan Ferdy Sambo: Membingkai Pemerkosaan Hingga Mengecam Publik... Kredit Foto: Taufik Idharudin

Kemudian, Reza menilai uraian suami Putri Candrawathi itu tentang kronologi peristiwa sesungguhnya tidak terlalu dibutuhkan. Toh, akan disampaikan secara lebih rinci oleh penasihat hukum (PH).

"Allocution semestinya memuat pesan dan tata kalimat yang lebih personal, tidak repetitif dan tumpang tindih dengan kalimat-kalimat formal dalam nota pembelaan PH," tutur Reza.

Pria yang pernah mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu menyebut Ferdy Sambo knnsisten sebagaimana di awal, di akhir pun terdakwa menegaskan betapa dia berhadap-hadapan dengan masyarakat.

Paling mengejutkan sekaligus fatal, katanya, Ferdy Sambo 'lupa' akan satu hal, yakni dia tidak menjadikan allocution-nya sebagai media untuk berinteraksi dengan keluarga Y.

"Pada poin itulah sesungguhnya Sambo dapat membangkitkan reputasi humanisnya dengan semaksimal mungkin," ujar penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu.

Baca Juga: Mantan Petinggi KPK Minta Ferdy Sambo Salibkan Diri Sekarang: Apapun Lawyer Anda Membela...

Reza menyebut itu semua memunculkan tafsiran bahwa Sambo tidak sungguh-sungguh menyesal atas perbuatannya, tetapi dia justru menyesali proses penegakan hukum dan penyikapan publik.

Namun demikian, Reza mengatakan Ferdy Sambo tidak usah terlalu risau. Sebab, nota pembelaan pribadi, di mata hakim, bukan merupakan hal yang paling menentukan berat ringannya hukuman.

"Nota pembelaan PH, disusul nota tuntutan jaksa, itulah yang lebih menarik perhatian hakim," kata Reza Indragiri.

Lihat Sumber Artikel di JPNN.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan JPNN.com.

Tampilkan Semua
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover