Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama (MUI) Muhammad Cholil Nafis menyebut bahwa pihaknya tidak mempersoalkan langkah Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar yang menjadi relawan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Cholil menegaskan bahwa MUI turut menghargai hak politik yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Selama tidak membawa-bawa institusi MUI, maka tidak ada salahnya jika terlibat dalam politik.
"Kita belum melihat yang resmi tapi saya ingin menyampaikan di MUI secara kelembagaan tidak boleh dipakai untuk politik. Tapi individunya untuk berpolitik ya silahkan. Kami tidak membatasi hak politiknya," kata Cholil saat menghadiri acara PKB di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023).
Bahkan, Cholil mengatakan banyak anggota MUI yang memiliki organisasi ganda, termasuk dalam partai politik. Sehingga terlibatnya Munahar dalam tim pemenangan Anies bukan suatu hal yang baru.
"Sama halnya dengan ketika kita di MUI, banyak anggota-anggota di partai tertentu. Hak politik boleh. Tapi ketika menyampaikan politik, tidak boleh membawa bawa MUI ke ranah politik itu," ujarnya.
Namun, apabila ada sejumlah aturan dan etika yang dilanggar oleh anggotanya, maka MUI pusat tidak segan-segan untuk melakukan tindakan pendisiplinan.
"Kalau sudah sampai ada yang bawa itu sudah keluar dari fatsun dan kita ada aturan organisasi yang mengaturnya. Tapi hak individunya silahkan, kita tidak bisa menghalangi hak individu masing-masing orang untuk berpolitik atau mendukung pada figur politik tertentu," pungkasnya.
Sebelumnya, Calon presiden usulan Partai NasDem Anies Baswedan menghadiri acara deklarasi 'Anies For Presiden 2024' yang digelar oleh Barisan Pecinta dan Relawan Anies Baswedan (Baperan) di Favehotel, Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (11/12/2022).
Anies datang ke acara tersebut didampingi langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Munahar Muchtar, yang ternyata juga didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Baperan. Acara tersebut juga dihadiri Al-Habib Husein Ja'far Al Haddad dan sejumlah ulama lainnya.