Eks Petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang blak-blakan mengatakan dirinya sudah lama memantau gerak gerik calon Presiden usungan koalisi Perubahan Anies Baswedan saat dirinya masih aktif di lembaga antirasuah itu.
Saut mengatakan,selama bekerja di Gedung Merah Putih Mega Kuningan, Jakarta Selatan itu, tugas yang ia emban adalah memantau tokoh-tokoh yang menonjol, salah satunya adalah Anies Baswedan ketika eks menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 2017 lalu
“Salah satu tugas saya di background saya dulu adalah melihat tokoh-tokoh prominen,” kata Saut ketika menghadiri deklarasi dukungan ke Anies Baswedan dan pembentukan sekber Kuning, Ijo, Biru (KIB) yang digelar di Hotel Century Jakarta, yang juga disiarkan ulang di Kanal Youtube Hersubeno Point, dikutip Jumat (3/2/2023).
Selama ‘membuntuti’ Anies, Saut mengatakan eks rektor Universitas Paramadina ini kelak menjadi orang yang sangat berpengaruh di Indonesia. Peluangnya menjadi presiden berikutnya sangat terbuka lebar sebab Anies Baswedan kata dia sangat jauh dari praktik korupsi atau nepotisme.
“Pasti nanti bakal jadi presiden orang ini (Anies),” jelasnya.
Tak hanya itu, indikator lain yang Saut yakin Anies Baswedan bakal jadi pemimpin di negara ini adalah kecakapannya dalam menyelesaikan berbagai masalah, sebagai seorang pemimpin Anies kata dia paham betul dengan situasi dan kondisi di wilayah yang ia pimpin.
“Ya saya melihat orang mencari presiden itu orang yang bisa menjawab medan perang Indonesia itu seperti apa. Medan perang kita kan sangat ruwet. Jadi maksud saya ‘medan perang’ kita kali ini adalah penuh dengan ketidakpastian. Menjawab ketidakpastian itu anda butuh orang yang berintegritas. Integritas yang teruji saat ini siapa? Bagaimana bisa memastikan kemudian beliau itu bisa memimpin Indonesia," ungkapnya.
Lantaran lihai mengurai masalah, Saut yakin Anies Baswedan juga bisa menyelesaikan masalah korupsi di Indonesia yang disebut sangat susah dibrengus pemerintah sekarang ini, dimana indeks persepsi korupsi di tangan Jokowi stagnan di angka 34 dalam skala 0-100.
“Ini bukan main-main saya datang kemari, saya bukan politisi, saya tetap akan jadi anti korupsi tapi saya juga harus berpihak pada kebenaran, kejujuran, dan keadilan dan itu tidak boleh ditawar,” tuntasnya.