Janji Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno saat nyapres tahun 2019 lalu kembali diungkit.
Janji-janji politik Prabowo-Sandi diungkit lantaran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu 'main api' dengan mengungkit kesepakatan politik masa lalu antara Anies dengan Prabowo.
Wartawan senior Hersubeno Arief (Hersu) menilai bahwa Prabowo Cs seharusnya berpikir matang sebelum menyerang Anies dengan isu utang dan perjanjian politik. Sebab, Prabowo dan Sandi juga mempunyai janji politik yang gagal dipenuhi.
Baca Juga: NU Tolak Tegas Pendirian Negara Khilafah: Dapat Hancurkan Umat Manusia!
Janji politik yang dimaksud Hersu adalah ketika Prabowo berjanji akan berjuang bersama barisan pendukungnya meskipun dirinya tidak terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia tahun 2019 lalu.
Saat itu, Prabowo mengaku tidak bakal meninggalkan para pendukungnya yang telah setia berjuang dalam satu barisan. Bahkan, Menteri Pertahanan itu sempat menuding hasil Pemilu 2019 yang dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin penuh kecurangan.
"Prabowo jelas dia tidak memenuhi janji pada para pemilih karena dia mengaku akan timbul dan tenggelam bersama para pendukung emak-emak, tapi ternyata Prabowo lebih bergabung (ke) kabinet Jokowi," ucap Hersu dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Selasa (7/2/2023).
Begitupun dengan Sandiaga Uno. Menteri kabinet Jokowi ini tidak memenuhi janjinya untuk menjabat hingga tuntas sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.
Sandiaga lebih memilih maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo. Padahal, masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur masih menyisakan tiga tahun lagi.
"Demikian Sandi, justru Sandi yang tidak memenuhi janjinya yang meninggalkan posisinya sebagai Wagub DKI Jakarta dan maju jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019 lalu," tegas Hersu.
Baca Juga: Batal Jadikan Ganjar Next Jokowi, Kamis Besok JoMan Bubarkan Relawan 'Ganjar Pranowo Mania'
Lebih lanjut, Hersu menantang Prabowo dan Sandi untuk berani membuka dokumen kesepakatan politik dengan Anies yang diklaim tersimpan rapih di brankas Fadli Zon.
“Daripada semacam itu jadi senjata makan tuan mengapa perjanjian itu tidak dibuka saja di depan publik, toh saksi dan pihak yang menyimpan dokumen itu masih ada semua,” jelasnya.
