Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief mengkritik pemerintahan Joko Widodo yang dinilai hanya diam saja ketika gempa dahsyat mengguncang Turki. Dimana Gempa 7,8 SR yang terjadi pada Senin (6/2/2023) itu menewaskan orang.
Menurut Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, pemerintah Indonesia seharusnya mengirim bantuan kemanuasian di tengah bencana alam yang mengerikan itu. Korban gempa dan pemerintah setempat jelas sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah Indonesia.
"Pak Jokowi, ada hukum kemanusiaan tak tertulis untuk saling bantu saat ada negara terkena bencana gempa. Tim khusus BNPB kenapa diam soal Turki?" kata Andi Arief dikutip dari akun Twitternya, Rabu (8/2/2023).
Hal senada juga disampaikan mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, dia mengatakan Presiden Jokowi seharusnya bergerak cepat memberi bantuan ke Turki, sebab Indonesia berhutang budi kepada mereka, di mana Turki kata Said Didu selaju jor-joran menyalurkan bantuan buat Indonesia ketika negara ini dilanda berbagai bencana alam.
"Indonesia masih diam. Padahal saat gempa tsunami, Turki memberikan bantuan cukup besar," kritik Said Didu.
Presiden Jokowi sendiri sebetulnya sudah memberikan penjelasan terkait bantuan kemanusian tersebut, dia mengatakan sekarang ini pemerintah tengah melakukan persiapan untuk menerbangkan bantuan ke Turki, namun kepala negara tak memastikan kapan bantuan tersebut dikirim.
"Sedang disiapkan bantuannya oleh Menteri Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan juga oleh Kementerian Sosial," kata Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2/2023).