Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua disebut telah menyandera pilot Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 yang pesawatnya dibakar di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua, pada Selasa (7/2/2023) pagi.
Menanggapi kabar tersebut, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, menyebut bahwa pilot Susi Air tidak disandera melainkan melarikan diri untuk menyelamatkan dirinya.
Baca Juga: PKS Goda Golkar Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 Bagaikan Mimpi Siang Bolong?
“Enggak ada penyanderaan. Enggak ada penyanderaan, dia kan ini menyelamatkan diri,” kata Yudo kepada awak media di Hotel Sultan, Jakarta, pada Rabu (8/2/2023).
Namun, pernyataan tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.
Menurut Sebby, pilot Susi Air yang bernama Kapten Philips Max Marthin merupakan sandera yang dibawa oleh TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya.
“TPNPB sudah menyatakan pilotnya kami sandera,” jelas Sebby saat dikonfirmasi, dikutip Populis.id dari Suara.com.
Sebby mengungkap bahwa pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu sedang dibawa ke markas TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya dan mereka membutuhkan waktu satu sampai dua hari untuk membawanya dari Bandara Paro ke markas.
Demi membantah pernyataan Yudo dan membuktikan kalau Kapten Philips disandera TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya, Sebby bahkan menyebut akan mengirimkan foto dan videonya saat mereka tiba di markas.
“Tidak lagi di lapangan terbang itu sudah jauh mereka masih berada di perjalanan. Jadi setelah tiba baru nanti foto video nanti dikirim,” pungkasnya.
