Juru Bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio mengklaim utang Rp50 miliar yang dipinjam dari Sandiaga Uno ketika Pilkada DKI Jakarta 2017 silam sudah dianggap lunas kendati belum dibayar sepeserpun. Pria yang juga Pendiri Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) itu mengatakan, utang tersebut dianggap lunas berdasarkan sejumlah kesepakatan kedua belah pihak.
Hensat, sapaan Hendri Satrio mengatakan, dalam perjanjiannya, Anies dan Sandi bersepakat jika utang itu tidak dikembalikan kalau keduanya menang pada Pilkada DKI. Memang dalam perhelatan itu, Anies-Sandi sukses bikin keok lawan mereka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Baca Juga: Ngabalin Dikabarkan Koma: Yang Ngomong Wali Songo Dari China Kini Sekarat! Cek Kebenarannya...
"Di perjanjian itu tertulis, kalau kalah, Anies harus mengembalikan semua biaya pada saat pemilihan gubernur. Tapi bila menang, selesai. Istilahnya, pokoknya beres, nggak usah dibalikin. Ini budaya baru dalam kontestasi pilkada,” ungkap Hensat dilnasir Populis.id Kamis (9/2/2023).
Adapun masalah utang ini pertama kali dibocorkan politisi Golkar Erwin Aksa yang kemudian diamini Sandiaga Uno dan pihak Gerindra. Sandiaga mengaku sudah mengikhlaskan uang Rp50 juta itu, keluarganya juga sudah sepakat.
Hensat mengaku pihaknya mengendus adanya agenda terselubung pengungkitan utang tersebut, dia mengatakan hal itu diungkit untuk menghancurkan citra Anies Baswedan, namun dia memastikan serangan itu salah sasaran, justru popularitas Anies Baswedan semakin melejit di mata masyarakat.
"Bisa jadi untuk mengganggu atau mencitrakan Anies nggak komit. Tapi malah membuat citra Anies lebih baik. Jadi Anies nggak merasa terganggu, makanya yang disuruh bicara Hensat," ungkapnya.
Senada, Ketua Timses Anies Baswedan Sudirman Said mengakui ada perjanjian utang-piutang antara Anies dan Sandiaga di Pilkada DKI 2017. Namun, utang Anies sudah kelar.
"Saat Pilkada DKI, Anies memang tidak punya uang. Kemudian ada perjanjian utang piutang. Tapi dalam perjanjiannya dikatakan, kalau pilkadanya menang, utang piutangnya selesai. Jadi itu dianggap bukan sebagai utang," tegasnya.