Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani merespon adanya seorang WNI bernama Gibran ditangkap di Madinah gara-gara mengibarkan bendera partai Demokrat. Kamhar menghormati langkah yang dilakukan oleh polisi Saudi yang menahan WNI tersebut.
"Setiap negara memiliki regulasi masing-masing terkait bendera, karena bendera merupakan simbol negara. Karenanya merespon orang yang membawa bendera yang tak dikenali oleh orang asing ditempat ibadah apalagi di Mesjid Nabawi bagi para askar akan menjadi sangat sensitif," katanya kepada Populis.ud pada Kamis (09/02/2023).
"Selain menjaga kesucian tempat ibadah yang hanya untuk kegiatan dan aktifitas yang merupakan bentuk wujud ibadah, pengibaran bendera ini sangat mungkin menimbulkan kesalahpahaman," sambungnya.
Pihaknya bersyukur karena Gibran sudah bisa pulang dan perkara tersebut sudah terselesaikan. Memang sudah semestinya saat menunaikan ibadah umroh, kita fokus pada aktifitas ibadah saja.
"Cara bersyukur dan mengekspresikan kebahagiaan pun dengan beribadah," tegasnya.
Baca Juga: GP Mania Bubar Barisan, Immanuel Ebenezer Sentil Eko Kuntadhi Cs, Samakan Dengan Tong Sampah!
Sebelumnya, askar atau polisi Kerajaan Arab Saudi di Madinah, menangkap warga negara Indonesia. Belakangan diketahui WNI tersebut bernama Gibran, putra Ketua DPRD Kabupaten Karawang Budianto.
Hal itu lantaran Gibran nekat mengibarkan bendera Partai Demokrat di salah satu tempat suci umat Islam tersebut. Kabar penangkapan Gibran oleh polisi Arab Saudi sendiri diungkapkan kawan separtai sang ayah, Abas Hadi Mulyana.
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Karawang itu mengatakan, Gibran ditangkap saat umrah bersama sejumlah