Pendiri Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, mengungkap soal komunikasinya dengan Anies Baswedan terkait utang-piutang Rp50 miliar dengan Sandiaga Uno.
Pria yang akrab dipanggil Hensat itu mengaku ditelepon Anies dan eks Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan kalau utang Rp50 miliarnya ke Sandiaga Uno sudah selesai, bukan lunas atau diikhlaskan.
“Di perjanjian itu tertulis, kalau kalah, Anies harus mengembalikan semua biaya pada saat pemilihan gubernur. Tapi bila menang, selesai,” tuturnya melalui konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Anies memang mengakui adanya perjanjian tertulis itu. Namun, di situ dijelaskan bahwa pinjaman Rp50 miliar sudah selesai jika dirinya dan Sandiaga Uno memenangi Pilkada DKI 2017 silam.
“Istilahnya, pokoknya beres, enggak usah dibalikin. Ini budaya baru dalam kontestasi pilkada,” pungkas Hensat.
Oleh karena itu, masalah utang-piutang itu seharusnya sudah beres. Hensat sendiri menduga ada yang ingin mengganggu citra Anies. Akan tetapi, hal itu justru malah menunjukkan kalau mantan Mendikbud itu melakukan komitmen dalam perjanjian.
Ia mengatakan, “Bisa jadi untuk mengganggu atau mencitrakan Anies enggak komit. Tapi malah membuat citra Anies lebih baik. Jadi Anies enggak merasa terganggu, makanya yang disuruh bicara Hensat.”
Seperti yang diketahui, isu soal utang-piutang Anies ke Sandi untuk Pilkada DKI 2017 itu dibongkar oleh Erwin Aksa saat dirinya mengisi konten untuk kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Setelah hal itu menjadi ramai dan menuai pro-kontra, Sandiaga kemudian menyebut dirinya tidak ingin memperpanjang utang-piutang dengan Anies setelah beristikharah dan konsultasi dengan keluarga.
“Ya, setelah saya salat istikharah, setelah menimbang, berkonsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini,” tuturnya setelah acara Satu Abad NU.
Menparekraf itu menambahkan, “Lebih baik nanti para pihak yang mengetahui untuk bisa menyampaikan, tapi dari saya cukup sekian dan saya ingin fokus menatap masa depan.”
Sementara itu, baru-baru ini juga beredar surat perjanjian tersebut dan total nominal utang Anies ke Uno adalah Rp92 miliar. Salah satu dari tujuh poin yang tercantum memang menyebut bacapres usungan NasDem itu dibebaskan dari kewajiban bayar jika memenangi Pilkada DKI 2017.
