Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta Andi Sinulingga menyoroti bengkaknya anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digagas era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, anggaran proyek tersebut kembali melambung tinggi hingga Rp18,24 triliun.
Menurut Andi, hal ini terjadi karena pemerintah mencetuskan proyek tersebut hanya untuk terlihat bekerja saja.
"Ini contoh asal kerja," timpal sosok yang sering membela Anies Baswedan ini, dikutip dari unggahan twitternya, @andisinulingga (15/2/2023).
Baca Juga: Noel Mau Dukung Anies Baswedan, tapi Takut Denny Siregar Cs Makin Kesurupan dan Gila!
Menurut Sinulingga, proyek tersebut merupakan ambisi tanpa pemikiran yang terencana dengan baik dan penuh kepentingan pribadi.
"Tak ada keperluan mendesak dari proyek kereta cepat halim ke tegal luar Bandung itu, kecuali ambisi ingin merasa hebat semata," tukasnya.
Selain hanya ingin merasa hebat. Dikatakan Sinulingga, juga hanya untuk pencitraan dan seolah-olah sudah seperti negara maju.
Baca Juga: Nama Bharada Richard Eliezer Punya Makna Fantastis: Bawa Petuah Lolos dari Hukuman Berat!
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Indonesia dan China bersepakat nominal pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,24 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).
Hal itu diungkapkan Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, pada Selasa (13/2/2023).
"Kita sepakat dengan angka cost overrun US$1,2 billion (miliar). Ini yang sedang kita rapikan," ujar Tiko, sapaan akrabnya.
Menurutnya, beberapa item yang sedang dikaji adalah pajak, clearing frequency dan lain sebagainya. Meskipun, terkait angka sudah mencapai kata sepakat.
Lihat Sumber Artikel di Warta Ekonomi Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Warta Ekonomi.