Wiranto Gabung Partainya Zulhas, Pengamat: Posisi PAN Bakal Imbangi Kekuatan Golkar di KIB

Wiranto Gabung Partainya Zulhas, Pengamat: Posisi PAN Bakal Imbangi Kekuatan Golkar di KIB Kredit Foto: Twitter/wiranto1947

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai bergabungnya Wiranto ke Partai Amanat Nasional (PAN) bisa menjadi ikon baru pasca partai tersebut ditinggal oleh Amien Rais. Dengan adanya Wiranto, PAN berpotensi menggantikan posisi NasDem yang mulai renggang dengan Presiden.

"Bergabungnya Wiranto ke PAN memberikan banyak keuntungan. Saat ini Wiranto adalah bagian dari orang kepercayaan Presiden Jokowi di Wantimpres, artinya PAN ingin menjadi partai pendukung pemerintah yang amat dekat oleh Presiden setelah posisi itu ditinggalkan oleh NasDem," kata Efriza saat dikonfirmasi Populis.id, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga: Nggak Terima, Ferdy Sambo Ngamuk-ngamuk dalam Penjara Minta Bharada Eliezer Ikut Dihukum Mati, Faktanya Bikin Kaget, Baca!

Efriza menilai, keberadaan Wiranto juga dapat memperkuat posisi tawar PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sebab, selain menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto juga punya pengalaman yang cukup berkiprah di Partai, baik di Golkar maupun di Partai Hanura.

"Wiranto juga dapat menguatkan posisi tawar PAN, dengan adanya Wiranto juga pengaruhnya yang kuat dengan Presiden serta pengalaman di Golkar, maka posisi PAN seimbang dengan Golkar saat ini dalam KIB maupun di pemerintahan," tukasnya.

Bahkan, Efriza menilai adanya Wiranto di PAN dapat mencairkan komunikasi antara KIB dengan PDIP dan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari PKB dan Partai Gerindra.

"Pengaruh Wiranto juga dapat mengkomunikasikan KIB dengan PDIP maupun KIR, karena rekam jejak Wiranto yang juga dihormati dan dihargai oleh para ketua umum partai saat ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dikabarkan bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Politikus Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir pun mengaku merasa kehilangan.

Baca Juga: Bilang Demokrasi Tak Boleh Diganti Sistem Agama, Menag Yaqut Dirujak Cucu Nabi: Nggak Ada Pengetahuan Lain? Bicara Khilafah dan FPI Terus!

"Bergabungnya pak Wiranto ke Partai Amanat Nasional adalah pilihan dan keputusan yang harus dihormati oleh siapa pun karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya," kata Inas kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Terkait

Terpopuler

Terkini