Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon menegaskan bahwa calon presiden (Capres) yang akan maju pada Pilpres 2024 mendatang tidak perlu meminta restu dari Istana.
Hal ini ia ungkap menyusul Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabsen nama-nama tokoh politik yang berpotensi maju sebagai Capres 2024.
Menurut Jansen, kandidat Capres merupakan otoritas partai politik yang tidak bisa dicampur tangani oleh pihak Istana.
Baca Juga: Survei SPIN: Elektabilitas PDIP Tak Terkalahkan, Bercokol Teratas 20, 6 Persen
"Kedaulatan partai politik untuk menentukan kandidat Capresnya sendiri. Nggak perlu lagi itu minta-minta restu Istana," tegasnya dikutip dari YouTube TVOne, Senin (20/2/2023).
Sebelumnya, Presiden Jokowi blak-blakan menyebut nama-nama kandidat Capres potensial yang bakal maju pada Pilpres 2024 mendatang.
“Saya mau bertanya, PPP calonnya siapa sih? Karena di sini hadir semua Capres-Cawapres,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara puncak hari lahir (Harlah) PPP ke-50 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat (17/2) lalu.
Baca Juga: Kena Prank Jokowi, Ternyata Mobil Esemka Buatan China, Said Didu: Kau Bohongi Berulang-ulang!
“Yang saya kenal pak Prabowo, yang saya tahu juga ada pak Erick Thohir, yang saya tahu juga pak Sandiaga Uno, yang saya tahu juga pak Mahfud MD, saya hampir lupa juga ada mas AHY dan tentu saja juga ada ketum PPP Mardiono,” beber Jokowi.
Namun, Jokowi tidak menyebut nama Anies Baswedan sebagai kandidat Capres yang akan diusung Koalisi Perubahan. Padahal, Anies menjadi satu-satunya kandidat Capres yang sudah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
Baca Juga: Geger! Anies Baswedan Peluk Nempel Cewek Berhijab, Kadrun Bilang Itu Halal
Eks Gubernur DKI Jakarta itu didukung tiga partai politik yakni Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.