Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri harus merasakan akibat dari pernyataan blundernya yang dinilai nyinyir terhadap ibu-ibu pengajian. Dimana Megawati mengatakan imbas dari rajin mengikuti pengajian adalah penelantaran anak.
Akibat omongannya itu, Presiden Perempuan pertama RI itu kini hendak dilaporkan ke Komnas Perempuan, pernyataannya dinilai sudah kelewat batas. Pihak yang memperkarakan Megawati adalah Pegiat Hak Asasi Manusia atau HAM Tri Wahyu.
Dia menilai pernyataan Megawati adalah pelabelan negatif praktik bentuk ketidakadilan gender. Untuk itu dia meminta Komnas Perempuan segera menindaklanjuti pernyataan itu.
“Apabila benar merupakan pelabelan negatif komunitas perempuan di Indonesia, Komnas Perempuan RI agar menegur secara tertulis ke Megawati Ketua Dewan Pengarah BPIP dan BRIN dan ditembuskan ke publik melalui konpers Komnas Perempuan RI,” kata Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta, Tri Wahyu dilansir Kamis (23/2/2023).
Ia meminta, Komnas Perempuan RI ke depan agar bekerja sama dengan BPIP dan BRIN mengadakan pelatihan GEDSI pada pejabat (termasuk Megawati) dan staf BPIP dan BRIN. Pelatihan itu untuk menjaga demokrasi di Indonesia yang berperspektif GEDSI.
Selain itu juga bertujuan untuk mencegah pejabat publik melakukan praktik bentuk ketidakadilan gender termasuk pelabelan negatif.
"Sebab, patut diduga pernyataan Ibu Megawati yang menyebut ibu-ibu yang gemar mengikuti pengajian merupakan bentuk ketidakadilan gender," ungkapnya.
Tri Wahyu menilai apa yang disampaikan Megawati berlebihan. Apalagi, pernyataan tersebut tidak berdasarkan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Ia mengingatkan, kebanyakan konten pengajuan ibu-ibu sangat positif.
Baca Juga: Geger! Skandal Nikita Mirzani Ferdy Sambo Dibongkar Bjorka, Faktanya Bikin Kaget, Simak Baik-baik!
Misalnya, konten pengajian yang termuat di situs Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan yang mengangkat tema penanganan stunting.
"Justru, ibu-ibu yang gemar pengajian berkontribusi terhadap penanganan persoalan sosial dan kesehatan. Kalau Ibu Megawati memandang (ibu-ibu gemar pengajian) ini (sumber) masalah, tapi ibu-ibu yang ikut pengajian malah jadi solusi penanganan stunting, bekerja sama dengan BKKBN," imbuhnya.