Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menanggapi pernyataan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang menyebut bahwa warga Nahdlatul Ulama (NU) tidak haram untuk mencoblos PAN di Pemilu.
Zulhas menilai apa yang disampaikan Gus Yahya sebagai suatu hal yang positif karena dapat menambah suara PAN. Pasalnya, selama ini PAN kerap diidentikan sebagai partainya warga Muhammadiyah.
"Ya bagus ya tambahan suara, bagus," kata Zulhas saat menyambangi kediaman Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta Selatan, pada Kamis (23/2/2023).
Zulhas menjelaskan, bahwa nyatanya saat ini PAN sudah bertransformasi menjadi lebih terbuka. Bukan hanya warga Muhammadiyah, tetapi banyak juga banyak warga dari sejumlah elemen yang kini memilih bergabung bersama PAN.
Begitu juga dengan warga NU. Bahkan, sejumlah putra kiai NU dari sejumlah pondok pesantren besar pun sudah banyak yang memilih PAN sebagai kendaraan politiknya. Terutama yang ada di wilayah Jawa Timur.
"Sudah ada 7 gus, pondok-pondok besar yang Caleg ya, terutama di Tapal Kuda," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi warga Nahdliyin untuk mencoblos partai tertentu. Termasuk mencoblos Partai Amanat Nasional (PAN).
"Saya sebagai Ketua Umum PBNU mengatakan, orang NU tidak haram mencoblos PAN. Tapi, PAN tetap sebagai Partai Amanat Nasional, bukan menjadi Partai Akan NU," kata Gus Yahya saat hadir dalam Simposium Nasional Satu Abad Nahdlatul Ulama yang digelar PAN di Hotel Sheraton Surabaya, Sabtu (18/2).